Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 04 Maret 2024 | 23:17 WIB
Ilustrasi berbuka puasa (Freepik.com/freepik)

SuaraSumbar.id - Sebentar lagi, umat Muslim di dunia akan melangsungkan puasa Ramadan 1445 Hijriah. Tentu saja frekuensi makan selama berpuasa akan berkurang dari hari biasanya.

Saat bulan suci Ramadan, makan hanya dua kali sehari, yakni saat sahur dan berbuka puasa. Namun, jika tidak disertai dengan pemilihan dan pengaturan makan yang tepat saat berbuka puasa dan sahur, asupan kalori harian malah bisa melampaui kebutuhan tubuh.

"Puasa itu momen yang cukup bagus untuk mengurangi kalori, karena kita makan cuma dua kali, asalkan makanan yang kita pilih saat buka puasa sama saat sahur tepat, sesuai dengan kebutuhan gizi, yang sudah dikurangi untuk orang obesitas," kata ahli gizi dan konten kreator edukasi kesehatan, Putri MJ S.Gz, Senin (4/3/2024).

Ia mengatakan, orang yang mengalami obesitas selama berpuasa bisa mengurangi asupan kalori 300 sampai 350 dengan pemantauan ahli gizi.

Menurutnya, upaya pengurangan asupan kalori selama berpuasa bisa dilakukan dengan menjalankan diet defisit kalori terencana dibarengi dengan olahraga.

Putri menyarankan orang yang berpuasa mengonsumsi banyak sayur dan buah saat sahur maupun berbuka puasa karena keduanya tidak mengandung kalori berlebih.

Ia mengatakan, porsi makan saat berbuka puasa sebaiknya tidak terlalu besar. Dalam hal ini, orang dengan obesitas bisa berbuka puasa dengan es buah yang tidak menggunakan banyak susu.

Apabila terbiasa mengonsumsi nasi sebagai makanan utama, Putri mengatakan, maka porsinya lebih baik ditakar agar tidak menimbulkan kelebihan asupan kalori.

Menurut dia, nasi juga bisa diganti dengan sumber karbohidrat lain seperti jagung, ubi, dan roti.

"Seperti yang ada di pedoman gizi seimbang, disarankan makan beraneka ragam karbohidrat. Jagung atau roti kalau kalorinya sekitar 400-500 sudah dibilang makan berat," katanya.

Ia juga menyarankan orang dengan obesitas berolahraga minimal selama 150 menit dalam sepekan apabila ingin menurunkan berat badan.

"Olahraga enggak sembarangan, jadi benar-benar terukur, durasi memenuhi standar, dan juga olahraganya dikombinasikan antara kardio dan angkat beban untuk mencapai penurunan berat badan," katanya. (Antara)

Load More