SuaraSumbar.id - Kenaikan harga kebutuhan pokok di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), sejak beberapa pekan terakhir, dipicu oleh faktor cuaca.
"Dari pemantauan kami hingga Senin (26/2/2024), kenaikan harga bukan karena permainan oknum pedagang yang menumpuk bahan sembako," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Pariaman, Alfadri Yusra, Rabu (28/2/2024).
Ia mengatakan, cuaca yang tidak menentu mempengaruhi proses produksi pangan dan jumlah yang diproduksi sedangkan memasuki hari besar keagamaan nasional permintaan terhadap bahan pangan meningkat.
Lantas, gara-gara permintaan meningkat dengan stok terbatas, maka terjadi kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pangan di Pariaman.
Ia membantah berkurangnya pasokan bahan pangan dari luar daerah ke Pariaman akibat erupsi Gunung Marapi yang mempengaruhi produksi. Menurutnya abu vulkanik justru dapat meningkatkan kesuburan tanah.
"Sejauh ini belum ada informasi produksi berkurang karena erupsi Gunung Marapi, tapi mungkin proses panen terganggu karena adanya debu," katanya.
Ia mengatakan Pemkot Pariaman telah menyiapkan langkah untuk penekanan harga bahan pangan yang naik mulai dari penanaman pohon cabai serentak beberapa bulan lalu hingga melaksanakan bazar bahan pangan yang dilaksanakan dua kali yaitu hari ini dan 6 Maret 2024.
Ia menyebutkan harga cabai di pasar Pariaman saat ini berkisar di harga Rp75 ribu sampai Rp80 ribu perkilogram, bawang merah dijual dengan harga Rp35 ribu perkilogram, dan beras premium dijual dengan harga Rp160 ribu per 10 kilogram.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menggelar bazar atau pasar murah bahan pokok dan hasil pertanian guna menekan inflasi daerah yang terjadi menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah.
"Inflasi dan harga kebutuhan pokok di Pariaman masih tinggi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Pariaman melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPPP Pariaman Alfadri Yusra saat pelaksanaan bazar di Pariaman.
Ia mengatakan salah satu cara menekan inflasi yaitu menggelar pasar murah atau bazar yang dijadwalkan dilaksanakan dua kali sebelum memasuki Bulan Suci Ramadhan yaitu hari ini dan 6 Maret 2024.
Ia menyampaikan dalam pelaksanaan bazar pihaknya melibatkan petani setempat dan pihak terkait agar harga komoditas yang dijual di bawah harga pasar. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
7 Skincare untuk Lansia 60 Tahun ke Atas, Kulit Menua dengan Sehat
-
5 Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cara Elegan Lawan Penuaan Dini
-
Pemkab Agam Klaim 476 KK Korban Banjir Bandang Bersedia Tinggal di Huntara, Kapan Dibangun?
-
3 Sunscreen Wardah untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Atasi Flek Hitam hingga Penuaan Dini
-
14 Ribu Lebih Warga Sumbar Masih Mengungsi, Tersebar di 113 Titik