Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 03 Januari 2024 | 17:41 WIB
Itik peternak Sijunjung mati diterjang banjir. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 700 ekor itik mati akibat banjir melanda wilayah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (3/1/2023). Itik-itik tersebut terperangkap dalam kandang saat air deras dari sungai meluap.

Peternak ratusan itik yang mati, Nanda Eka Putra mengatakan, bencana banjir terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, dia tidak sempat menyelamatkan hewan ternaknya karena banjir datang secara tiba-tiba.

“Itik saya itu berada dalam satu kandang besar, tapi ada sekat-sekatnya. Sekitar 700 ekor (mati). Saya bangun, pergi ke kandang lihat air sudah deras,” kata Nanda, Rabu (3/1/2023).

Nanda menyebutkan itik miliknya yang mati berbeda usia, ada yang siap untuk panen dalam waktu dekat. Rencananya akan dijual ke pedagang pecel.

“Itik milik saya itik jantan dan itik bertelur. Beda-beda usia. Itik jantan itu sudah siap panen, minggu depan panen mau diambil pegepul. Itu untuk pecel lele. Usia ada satu sampai lima bulan. Jadi itik ini besarnya tidak sama,” ujarnya.

Ia mengungkapkan faktor derasnya banjir mengakibatkan ratusan itik itu mati. Kondisi terkurung dalam kandang dengan situasi lampu mati.

“Itik sedang terkurung di dalam kandang dengan kondisi lampu mati. Air waktu itu setinggi pinggang. Itik ini sudah terjepit-terjepit di pingir-pingir kandang. Kalau air tenang aman, tapi ini air deras. Kondisi lampu mati juga, terkurung dalam kandang juga,” imbuhnya.

Nanda mengaku ia sudah empat tahun menjadi peternak itik. Akibat kejadian ini, terpaksa mengakami kerugian yang cukup besar.

“Untuk kerugian dikalikan saja. Satu ekor itu harganya bisa Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu, kali 700 ekor,” imbuhnya.

Ia berharap dengan kejadian ini dapat setidaknya pemerintah setempat membantunya.

“Berharap ada bantuan dari pemerintah. Usaha cuman ini,” pintanya.

Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung, Henry Chaniago, mengatakan dampak banjir melanda empat kecamatan. Di antaranya Kecamatan Kamang, Tanjung Gadang, Lubuk Tarok dan Sijunjung.

“Debit air sungai besar. Banjir belum surut. Kami masih fokus dengan pendataan,” kata dia.

Kontributor: Saptra S

Load More