SuaraSumbar.id - Sosok co-captain pasangan Anies Baswedan-Muhaimin (AMIN) Thomas Lembong makin viral di sejumlah akun media sosial aplikasi TikTok. Dalam sebuah video wawancaranya ia menjawab mengenai adanya khawatiran pengusaha ketika mendukung atau merapat ke barisan Anies Baswedan.
Dalam video sesi wawancara itu, mantan Menteri Perdagangan ini mengungkapkan adanya khawatir dari pengusaha, namun lebih kepada pengusaha yang terikat atas izin atau konsensi nan besar.
Thomas Limbong atau Tom Limbong ditanya apa adanya khawatiran mengenai pengusaha yang merapat ke Anies Baswedan benar adanya.
Sebelum menjawab pada inti pertanyaannya, Tom menjelaskan mengenai klasifikasi pengusaha. Di Indonesia, atau pada umumnya, pengusaha dibagi beberapa klasifikasi, seperti pengusaha kelas menengah, pengusaha yang tengah meniti atau pengusaha besar.
Dengan klasfikasi ini, Tom memastikan yang banyak mendukung barisan Anies Baswedan ialah pengusaha menenag sekaligus pengusaha lokal yang berkembang di daerah.
Sementara klasifikasi pengusaha yang menarik diri, cenderung memiliki usaha dengan keterikatan perizinan alias konsensi nan luas
"Pengusaha lokal banyak yang bergabung ke AMIN, mereka inisiatif ingin perubahan. Keberadaan mereka cukup memenuhi kebutuhdan dasar kampanye AMIN saat ini," aku pria nan keturunan Tionghoa ini.
Dia pun akhirnya memastikan jika pada Pemilihan Presiden (Pilpres), uang bukan penentu kemenangan.
Pengalaman Pilpres di Indonesia memang berbeda.
Baca Juga: Kabar Duka, Rizal Ramli Ekonom asal Sumbar Meninggal Dunia
"Di tingkatan Pilpres, saya yakin uang bukan faktor penentu," ujarnya menjawab pertanyaan mengenai banyaknya pengusaha yang lari dari pasangan Anies Baswedan karena adanya khawatir akan kestabilan perusahaan atas perizinan.
"Saat itu Megawati sudah memerintah sekitar hampir 2 sampai 3 tahun memimpin atau menjadi Presiden tapi tidak menang," ujarnya.
Lain lagi pengalaman sosok Prabowo Subianto yang pernah berpasangan dengan ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Hatta Rajasa.
Pasangan ini pun gagal padahal disebut-ssebut didukung oleh pengusaha importir industri minyak bumi. "Tetap saja kalah," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Acara Desak Anies di Sumbar Pindah Lokasi, Timses: Ya Biasalah
-
Makna Burung Hantu Lucu Simbol Anies Baswedan 'Anies Bubble' di Aplikasi X
-
Trending di Aplikasi X, Mampukah KPopers Dongkrak Elektabilitas Anies Baswedan di Pilpres?
-
Mengandung Bawang, Momen 'Park Ahn Nice' Dicurhati Guru PAUD saat Live TikTok
-
Anies-Muhaimin Kekurangan Baliho, Galang Donasi Rp 10 Ribu
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kasus HIV di Padang Merosot Tajam, Ini Cara Dinkes Stop Penyebarannya!
-
Terjebak Banjir, Warga Padang Dievakuasi SAR dengan Perahu Karet!
-
Kapal Nelayan Hilang di Air Bangis Pasaman Barat, Basarnas Kerahkan Tim!
-
KUR BRI 2025: Komitmen Nyata untuk Penguatan UMKM
-
Konflik Harimau Sumatera di Agam Makin Menjadi-jadi, BKSDA Sumbar Tangani 3 Titik Sekaligus!