Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 09 Desember 2023 | 14:44 WIB
Ilustrasi doa dan sholat tahajud. (pixabay.com)

SuaraSumbar.id - KH Faiz Syukron Makmun, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, menyampaikan pesan mendalam tentang tanggung jawab yang melekat pada setiap jabatan.

Menurutnya, jabatan bukanlah hal yang patut dibanggakan, melainkan sebuah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Dia menekankan bahwa kedudukan yang mulia di mata manusia tidak selalu mencerminkan kemuliaan sejati.

Dalam konteks ini, Gus Faiz juga memberikan nasihat tentang bagaimana seseorang harus menyikapi pujian.

Baca Juga: Doa Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhan

Ia menyarankan agar pujian yang diterima dijawab dengan doa dan sikap baik sangka. Hal ini, menurutnya, adalah cara yang tepat untuk mengingat bahwa segala pujian adalah ujian dan bukan untuk dibanggakan.

Lebih lanjut, Gus Faiz membagikan lafadz doa yang harus diucapkan saat menerima pujian.

Doa tersebut adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ

"Allahumma anta a'lamu minni binafsi wa anaa a'lamu binafsi minhum allahumma'jalni khaita mimma yazhunnyna waghfirliy maa laa ya'lamun waa tuakhidzniy bima yaqulun."

Baca Juga: Memohon Keteguhan Hati: Doa Rasulullah untuk Menjaga Keistiqamahan

Doa ini, yang berarti "Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaanku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangka, ampunilah aku atas apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan jangan menyiksaku dengan perkataan mereka," adalah contoh yang diambil dari praktek Imam Abu Hanifah.

Pesan dari Gus Faiz ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya kerendahan hati dan tanggung jawab dalam setiap amanah, terutama ketika berhadapan dengan pujian dan pengakuan.

Kontributor : Rizky Islam

Load More