SuaraSumbar.id - Berkat dedikasi dan komitmen dalam mendorong inklusi dan literasi keuangan Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesi (Persero) Tbk atau BRI berhasil memboyong tiga penghargaan Bank Indonesia (BI) Award di Jakarta, (29/11/2023). Tiga penghargaan tersebut diantaranya Bank Pendukung Pembiayaan Inklusif Terbaik, Bank Pendukung Keuangan Hijau Terbaik, dan Bank Konvensional Pendukung pengendalian Moneter Valas Terbaik.
Award yang diselenggarakan di Jakarta, pada akhir November lalu merupakan bagian dari acara Forum Pertemuan Tahunan BI (PTBI) Tahun 2023 dengan tema “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional”. Pertemuan ini merupakan High Level Event (HLE) Bank Indonesia yang telah diselenggarakan secara rutin sejak tahun 1969. Adapun penyerahan BI Award disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh sektor usaha, khususnya perbankan untuk memacu penyerapan kredit utamanya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar kinerja sektor riil bisa lebih baik dari tahun lalu.
“Saya mengajak seluruh perbankan, memang harus prudent hati-hati, tapi tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama bagi UMKM. Jangan semuanya ramai-ramai membeli investasi SBN (surat berharga negara). Meksipun boleh-boleh saja, tapi agar sektor riil bisa kelihatan lebih baik dari tahun lalu,” ungkapnya.
Baca Juga: Mahyeldi Sebut Jokowi Apresiasi Geliat Sektor Pertanian Sumatera Barat
Terkait dengan penghargaan tersebut, Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, pihaknya berterima kasih dan mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh Bank Indonesia. BRI dinilai telah mendukung BI dalam menjalankan tugas dan wewenangnya di area moneter, sistem pembayaran, makro prudensial dan pengembangan UMKM.
Sunarso lanjut menjelaskan, dalam penyaluran kredit terhadap pelaku UMKM pihaknya pun mengedepankan peningkatan kapabilitas pemberdayaan. Di mana setidaknya ada tiga tahap pemberdayaan. Pertama adalah literasi dasar yang di dalamnya mencakup inklusi keuangan dan manajemen keuangan dasar.
Kedua adalah mendesain literasi bisnis. Dalam hal ini melalui peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha.
Ketiga adalah literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan go global. Kemudian dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan perlu juga kapabilitas pembiayaan. BRI dalam hal ini menjadikan pembiayaan bagian dari pemberdayaan.
“Berikutnya adalah kapabilitas channel. Pelaku UMKM yang jumlahnya sangat dominan, membutuhkan channel yang sangat beragam. BRI Group memiliki berbagai channel pemberdayaan yang dapat masuk ke dalam berbagai kategori usaha seperti Rumah BUMN, Inkubasi Universitas, Desa Brilian, LinkUMKM, juga PNM mekaar. Berikutnya adalah kapabilitas IT yang mengintegrasikan seluruh layanan dan terakhir adalah kapabilitas kolaborasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Bahas Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Mahyeldi Sebut Jokowi ke Sumbar Lagi Akhir 2023
Menurutnya, upaya-upaya peningkatan kapabilitas pemberdayaan itu tak terlepas dari salah satu aspirasi besar yang ingin dicapai perseroan pada 2025 yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion. Inklusi keuangan perlu berkualitas karena terkait kemakmuran. Seperti diketahui, pemerintah mencanangkan inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024.
“Ketika inklusi keuangan mencapai 90% sekitar 70% kontribusinya adalah dari BRI. Di mana kontribusi BRI itu mencapai 121,6 juta nasabah. Sedangkan pada 2023 target kontribusinya sekitar 65,4% dengan 107,5 juta nasabah,” pungkas Sunarso.
“Kemudian dalam mendukung green economy, BRI telah menjadi pemimpin pasar Sustainable Finance di Tanah Air dengan membukukan penyaluran kredit berkelanjutan secara konsisten,” ujarnya. Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit, diiringi dengan penguatan terhadap aspek Environmental, Social & Governance (ESG) secara komprehensif dalam kegiatan bisnis perseroan.
Hingga akhir Kuartal III 2023, kredit berkelanjutan BRI mampu tumbuh 11,89% menjadi sebesar Rp750,91 triliun, sehingga porsinya mencapai 66,1% dari total portofolio kredit BRI. Angka tersebut semakin memperkokoh BRI sebagai bank dengan portofolio kredit berkelanjutan terbesar di Indonesia
Sebagai informasi, BI Award merupakan apresiasi Bank Indonesia kepada seluruh mitra strategis yang berdedikasi tinggi dan memberi makna bagi pembangunan Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada Perusahaan yang turut berkontribusi dalam memajukan pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai layanan.
Berita Terkait
-
Persija Gagal Kalahkan Persib, Bojan Hodak: Kenapa Dia yang Jadi Wasit?
-
Persija Vs Persib Berakhir Ricuh! Suporter Bentrok, Sejumlah Orang Luka Parah
-
Breaking News! Duel Persija vs Persib Berakhir Ricuh: Sampai Jatuh Korban
-
Persija Jakarta vs Persib Bandung Imbang 2-2, Berikut Klasemen Terbaru BRI Liga 1 2024/2025
-
Selebrasi Beckham Putra Bikin Sesak Jakmania di Laga Persija vs Persib
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kecelakaan Beruntun di Lembah Anai, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Pemko Payakumbuh Gelar Program Pesantren Sekolah Selama Ramadan 2025
-
Bareskrim Polri dan Polda Sumbar Tangkap Kurir Ganja 74 Kg di Pasaman Barat
-
Kebakaran Lahan Sawit di Pesisir Selatan, Petani Diperkirakan Rugi Rp 100 Juta
-
Kronologi Bocah Tertembak Senapan Angin di Rumah Dinas Dokter, Ayah Korban Ungkap Kondisi Terkini