SuaraSumbar.id - Tahun 2023, minyak kelapa sawit merupakan komoditas sektor pertanian yang masih mendominasi ekspor dari Sumatera Barat (Sumbar).
"Untuk tahun 2023 ekspor dari Sumbar yang paling besar itu masih minyak kelapa sawit," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, Iswan Haryanto, dikutip dari Antara, Senin (27/11/2023).
Selain minyak kelapa sawit, pihaknya juga mencatat sembilan komoditas utama pertanian penyumbang angka ekspor dari Ranah Minang, yakni cangkang kelapa sawit, bungkil sawit, kulit kayu manis, karet, santan kelapa, gambir, manggis, kopi hingga air kelapa.
Dari 10 jenis komoditas utama sektor pertanian tersebut, Balai Karantina Pertanian setempat memperkirakan total nilai ekspor pada tahun 2023 mencapai Rp4,87 triliun.
"Kalau dilihat dari volume ekspor hingga 20 November 2023, ekspor asal Sumbar dari sektor pertanian sekitar 1.029 juta ton," ujar dia.
Ke-10 jenis komoditas asal Sumbar tersebut diekspor ke sejumlah negara termasuk Israel. Lengkapnya, negara tujuan ekspor yakni China, Algeria, Arab Saudi, Brasil, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Belanda, Vietnam, Malaysia, Amerika Serikat, Perancis, Swedia, Inggris, India, Jerman, Latvia, Pakistan, Taiwan, Kanada dan Spanyol.
Namun perbandingan secara year on year (yoy), terjadi penurunan nilai ekspor asal Sumbar. Pada tahun 2022 ekspor dari Ranah Minang tercatat 1.221 juta ton atau setara dengan Rp4,96 triliun.
"Berdasarkan negara tujuan kita ada peningkatan namun untuk volume dan nilai rupiahnya ada penurunan," katanya.
Sementara itu, merujuk data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumbar nilai ekspor daerah itu pada September 2023 sebesar 185,95 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp2,8 triliun. Angka itu mengalami penurunan sebesar 16,69 persen dibandingkan ekspor Agustus 2023.
Kemudian, golongan barang yang paling banyak diekspor pada September 2023 adalah lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 157,54 juta dolar AS, diikuti berbagai produk kimia sebesar 4,88 juta dolar AS, dan golongan bahan-bahan nabati 4,83 juta dolar AS.
Berita Terkait
-
Kata Bos Garuda Indonesia Usai Pesawatnya 'Minum' Avtur Campuran Minyak Sawit
-
Bursa CPO Resmi Diluncurkan, RI Miliki Acuan Harga Minyak Sawit
-
Kebutuhan Minyak Kelapa Sawit Dunia Setengahnya Berasal dari Indonesia
-
Mulai Februari, Konsumen Bisa Menikmati BBM Campur Minyak Sawit
-
Kebijakan Pembebasan Tarif Ekspor CPO Diperpanjang sampai Desember 2022
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
CEK FAKTA: Raja Yordania Ingatkan Prabowo Tak Kirim Pasukan ke Palestina, Benarkah?
-
Tere Liye "Labrak" Pemuja Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK: Berhentilah Jilati Pejabat, Tolol!
-
7 Desain Rumah 6x10 Paling Populer, Bikin Hunian Mungil Terlihat Mewah!
-
Benarkah Zakir Naik Sekarat hingga Positif HIV/AIDS? Ini Faktanya
-
Menteri PPPA Jamin Keadilan Siswi SMA Pesisir Selatan yang Melahirkan di Sekolah: Ini Melanggar HAM!