SuaraSumbar.id - Kualitas udara di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) beberapa hari belakangan mengalami penurunan. Warga pun diimbau untuk menggunakan masker, terutama bagi kelompok sensitif.
Menurunnya, kualitas udara di Padang bisa dipantau, seperti tidak terlihatnya perbukitan yang biasanya tampak dari kejauhan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon, juga membenarkan turunnya kualitas udara di Padang.
“Kualitas udara kita mengalami penurunan dalam beberapa hari ini," kata Mairizon, Senin (4/9/2023).
Berdasarkan data Stasiun AQMS di Padang, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kota Padang berada di kategori sedang dengan AQI US 80. Konsentrasi PM2.5 di Kota Padang saat ini 5.2 kali di angka 26 dan PM10 di angka 29.3.
Menurut Mairizon, partikel debu ini dapat bersumber dari kebakaran hutan dan lahan yang berasal dari kota tetangga. Kegiatan membakar sampah di rumah atau jerami di pertanian, dan kendaraan di jalan raya juga menjadi pemicu.
"Untuk mengatasi dampak mulai terjadinya penurunan kualitas udara sebaiknya masyarakat memakai masker," ujarnya.
Selain mengenakan masker, DLH Kota Padang mengimbau warganya untuk melakukan penanaman dan memelihara pohon. Karena pohon berfungsi mereduksi polusi udara.
Selain itu, DLH juga mengimbau warga untuk selalu memelihara kendaraan bermotor, di antaranya melalui tune up rutin dan melakukan uji emisi kendaraan.
Sementara itu, salah seorang warga Padang, Dira Agusta, mengaku tidak begitu mengikuti perkembangan pemberitaan soal penurun kualitas udara di Padang. Namun ia cukup heran perbukitan yang tidak terlihat.
“Memang beberapa hari ini perbukitan yang biasanya terlihat jadi tidak terlihat. Tidak tahu juga apakah karena kualitas udara menurun atau kabut,” kata dia.
Baca Juga: Truk Tabrak Rumah Warga Padang hingga Nyebur ke Sungai, Sopir Terjepit
Meskipun begitu, Dira mengaku belum memakai masker. Jika disarankan, imbauan ini akan ia turuti ketika beraktivitas di luar rumah.
“Lagian aktivitas ke luar rumah jika ke pasar. Dengan pemberitaan ini tentunya lebih menjaga kesehatan lagi dengan memakai masker,” pungkasnya.
Kontributor: Saptra S
Berita Terkait
-
BNI Dukung Program Perbaikan Kualitas Udara Bersih di Indonesia
-
Dikepung Polusi, Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Kembali Terburuk di Dunia
-
Kualitas Udara Jakarta Kamis Pagi Tidak Sehat, Terburuk Kedua di Dunia
-
Polusi Terparah di Atas Kolkata India hingga London, Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ketiga di Dunia
-
Kacau! Dikepung Polusi, Kualitas Udara di Jakarta Peringkat Kelima Terburuk di Dunia Pagi Ini
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Menaker Yassierli Berduka, Sang Ayah Wafat dan Dimakamkan di Tanah Datar
-
Syamsuar Ahmad, Ayah Menaker Yassierli dan Pendidik Senior, Tutup Usia di Padang
-
Sumatera Barat Masuk Daerah Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional, Cuma 12 Provinsi di Indonesia!
-
Cara Pemprov Sumbar Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
-
Pertanda Erupsi? Hewan Turun dari Gunung Marapi, Warga Dihantui Bayang-bayang Letusan