Ratih, Finalis Miss Universe Indonesia Buka Suara soal Penghinaan dan Pelecehan Seksual

SuaraSumbar.id - Internet sedang geger dengan kabar dugaan pelecehan seksual yang melanda kontes kecantikan Miss Universe Indonesia.

Para finalis kontes tersebut mengungkapkan rasa tak terima mereka atas perlakuan yang diduga dialami dari beberapa oknum penyelenggara.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, dan salah satu peserta, Ratih Widiartga, telah berani buka suara.

Ratih mengaku merasa harga dirinya seakan diinjak-injak oleh oknum-oknum tersebut.

Baca Juga: Skandal Pelecehan Miss Universe Indonesia! Siapa Safa Attamimi, Direktur yang Diduga Lakukan Pemotretan

"Bukan tanpa alasan kami membongkar hal ini ke publik. Kami ikut kompetisi ini semata-mata untuk mengharumkan nama Indonesia, tapi malah mendapatkan kejadian yang tak menyenangkan," jelas Ratih, dikutip hari Senin (14/8/2023).

Widiartga juga menyampaikan bahwa dari 30 finalis, hanya beberapa yang berani bicara tentang dugaan pelecehan seksual tersebut. Sementara peserta lainnya juga merasakan hal yang sama, namun memilih untuk tetap diam.

"Itu bukan pengalaman biasa-biasa aja, ada perasaan khawatir dan overthinking, apa mereka yang memotret itu mengungkapkan ke orang lain soal cacat di tubuh kita, apa kita kena body shaming, itu yang menjadi concern saya, saya takut kekurangan di tubuh saya jadi omongan," ungkap Ratih.

Skandal ini menambah daftar panjang kasus pelecehan yang terjadi dalam berbagai ajang kontes kecantikan.

Pernyataan Ratih Widiartga dan rekan-rekannya telah membuka mata publik terhadap masalah yang sering terabaikan dalam industri kecantikan.

Baca Juga: Skandal Miss Universe Indonesia 2023! Poppy Capella Buka Suara soal Pelecehan Seksual, Netizen Murka

Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki kasus ini, dan masyarakat menantikan tindakan yang cepat dan tepat agar keadilan dapat ditegakkan.

Sementara itu, banyak netizen mengungkapkan dukungan mereka terhadap para finalis yang berani berbicara.

Mereka berharap kejadian ini bisa menjadi momentum perubahan dalam cara penyelenggaraan kontes kecantikan di Indonesia, yang lebih menghormati dan menjaga harga diri para pesertanya.

Kontributor : Rizky Islam