Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 04 Agustus 2023 | 17:06 WIB
Massa yang mengaku Relawan Ganjar Pranowo melakukan aksi demo minta Rocky Gerung segera ditangkap di Polda Sumbar. [Suara.com/Saptra S]

SuaraSumbar.id - Sejumlah massa yang mengaku relawan Ganjar Pranowo di Sumatera Barat (Sumbar) menggelar aksi demonstrasi di Mapolda Sumbar, Jumat (4/8/2023).

Para demonstran mendesak agar pihak kepolisian segera menangkap dan memproses hukum Rocky Gerung yang diduga melakukan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Massa Relawan Ganjar Pranowo menyuarakan aspirasinya dengan berorasi serta membawa berbagai macam spanduk bertuliskan; tangkap dan proses Rocky Gerung, kalau si Gerung robot, siapa yg pegang remote-nya?.

Menurut Koordinator Aksi, Heru, tindakan Rocky Gerung sudah dapat diproses hukum sesuai pasal 218 ayat (1) KHUP.

Baca Juga: Diduga Fitnah hingga Sebar Hoaks Soal Jokowi, Tim Hukum PDIP Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri

"Kami relawan Ganjar Pranowo Provinsi Sumatera Barat menyatakan dan meminta kepada bapak Kapolda Sumatera Barat menyampaikan aspirasi kami kepada bapak Kapolri agar menangkap pelaku penghujatan kepada bapak Presiden Indonesia," katanya.

"Sesuai pasal 218 ayat 1 yang berbunyi setiap orang di muka umum menyerang kehormatan atau harkat martabat dari presiden atau wakil presiden dipidana paling lama 3 tahun 6 bulan penjara. Itulah tuntutan kami dalam aksi kali ini.

Massa aksi demo meminta kepada Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono agar meneruskan aspirasi mereka kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Agar aspirasi kami disampaikan pak Kapolda Sumbar kepada bapak Kapolri. Semoga cepat ditangkap dan diproses hukum Rocky Gerung," tegasnya.

Sebelumnya, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi 'bajingan tolol'.

Baca Juga: Polda Sumbar Tahan Ustaz HEH, Kasus Samakan Muhammadiyah dengan Syiah

Dalam video yang beredar, tampak Rocky Gerung mengkritik kebijakan Jokowi dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Rocky yang tak setuju dengan IKN lantas mengutarakan dua kata yang menjadi polemik itu.

Begini penggalan pernyataannya:
Dia pikirin nasibnya sendiri, dia nggak pikirin kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut.

Kontributor: Saptra S

Load More