Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 05 Juli 2023 | 19:15 WIB
Coki Pardede akan mengungkap cerita selama direhabilitasi di Podcast Noice Spesial. [Noice]

SuaraSumbar.id - Sebuah video tiga tahun lalu yang menampilkan Coki Pardede, Tretan Muslim, dan Adriano Qalbi menjadi perhatian publik belakangan ini.

Video tersebut diduga telah menghina kisah Nabi Ibrahim, dan telah membuat ketiganya menjadi pusat perbincangan.

Video tersebut, yang aslinya diunggah di channel YouTube Majelis Lucu Indonesia, sekarang telah dihapus dari channel tersebut.

Namun, video tersebut mendadak kembali viral setelah Ustaz Hilmi Firdausi mengunggah ulang ke akun Instagramnya.

Baca Juga: Video Lawasnya Dianggap Melecehkan Kisah Nabi, Begini Tanggapan Majelis Lucu Indonesia

Dalam video tersebut, Adriano Qalbi menanyakan sebuah pertanyaan tentang prank kepada Coki Pardede dan Tretan Muslim.

"Prank terparah di muka bumi apa ya?" tanya Adriano Qalbi, dikutip hari Rabu (5/7/2023).

Baik Coki Pardede maupun Tretan Muslim tampaknya tidak bisa menjawab, dan Adriano kemudian menjawab sendiri dengan jawaban yang kontroversial.

"Menyuruh sembelih anak sendiri, tapi nggak jadi," ungkap Adriano Qalbi sambil tertawa, yang segera ditanggapi dengan tawa oleh Coki Pardede.

Sebagai tanggapan atas kontroversi yang muncul, Patrick Effendy, Co-Founder dan CEO Majelis Lucu Indonesia, memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Dihujat soal Candaan Nabi Ibrahim, Coki Pardede Pertanyakan Niat dan Maksud Ustaz Hilmi Firdausi

Menurut Effendy, lelucon dalam konten tersebut adalah kiriman dari warganet, dan bukan berasal dari pemikiran tiga talent mereka.

"Konten Battle Dark Jokes itu materi dari penonton, yang dibacakan oleh Adri, dan Coki dan Muslim tidak ada reaksi," jelas Effendy.

Effendy menegaskan bahwa Majelis Lucu Indonesia tidak pernah ada niat untuk membuat lelucon mengenai agama.

"MLI tidak pernah berencana untuk membuat lelucon tentang agama, sama sekali tidak ada," ucap Effendy.

Coki Pardede juga memberikan tanggapannya, menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk berpendapat di media sosial dan dia menyadari risiko yang ada sebelum video itu diunggah.

"Bagi saya tidak apa-apa, ini bagian dari media sosial itu sendiri," kata Pardede.

"Saya paham bahwa apapun yang kita unggah di media sosial, pada suatu saat mungkin akan ada masalah," tambahnya.

Kontributor : Rizky Islam

Load More