SuaraSumbar.id - Kasus HIV/AIDS di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), cukup mencemaskan. Apalagi, kembali terjadi lonjakan kasus tahun 2022 lalu.
Pemkot Bukittinggi mulai melakukan antisipasi peningkatan kasus HIV/AIDS. "Langkah awal, Pemerintah Kota Bukittinggi gelar rapat koordinasi penanggulangan HIV AIDS melibatkan segala unsur terkait, rakor dilaksanakan di Aula Balaikota," kata Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Linda Faroza, dikutip dari Antara, Kamis (11/5/2023).
Menurutnya, dari 2018, jumlah perkembangan kasus cenderung menurun, tapi di 2022 lalu kembali meningkat. Tahun 2018 terdapat 75 kasus HIV dan 45 kasus AIDS, di 2019 ada 62 kasus HIV 41 kasus AIDS.
Kemudian di tahun 2020, ada 34 kasus HIV 19 AIDS, tahun 2021 ada 27 kasus HIV 16 AIDS, namun tahun 2022 ada 63 kasus HIV dan 36 kasus AIDS hingga Maret 2023, terdapat 16 kasus HIV 6 AIDS.
Baca Juga: Belasan Rumah Warga Bukittinggi Terendam Banjir
"Totalnya ada 278 kasus HIV dan 163 AIDS, jika dihitung dari 2008, terdapat 1.064 kasus kumulatif ODHIV, jumlah ini membuat Bukittinggi berada pada peringkat dua jumlah kasus terbanyak di Sumbar,” kata Linda.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan HIV adalah virus yang jika tidak ditangani dengan serius maka dapat menimbulkan kematian.
"Ini harus kita selesaikan bersama, semua lini harus bergerak, bagaimana pendalaman pendidikan berkarakter, bagaimana pendidikan karakter itu, bukan pada materinya, tapi lebih pada kegiatannya seperti kegiatan budaya dan pendekatan keluarga,” kata dia.
Ia mengungkapkan, di Kota Bukittinggi berdasarkan data laporan kasus dari seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ada, terdiri dari usia 20 sampai 24 tahun sebanyak 34 kasus.
Usia 25 sampai 49 tahun terdapat 232 kasus dan usia lebih dari 50 tahun terdapat 12 kasus.
Baca Juga: 6 Pelaku Mesum Digeruduk Satpol PP Bukittinggi, 2 Orang Diduga LGBT
“Dari data itu, angka penemuan kasus tertinggi adalah pada usia 20 sampai 49 tahun dengan 232 kasus dan faktor resiko tertinggi berasal dari hubungan seks terutama pada kelompok LSL (Lelaki Seks Lelaki) sebanyak 50 persen,” katanya.
Berita Terkait
-
Lucinta Luna Blak-blakan Ajak Nikita Mirzani 'Main Bertiga", Bisa Kena HIV?
-
Viral Mencium Hajar Aswad Disebut Bisa Jadi Media Penularan Penyakit HIV/AIDS, Ini Penjelasan Prof Zubairi Djoerban
-
Bahaya Berhubungan Seks Lewat Anus: HIV, Sifilis, Gonore, Herpes, Klamidia
-
CEK FAKTA: Putri Candrawathi Terkena Virus HIV, Keluarkan Bau Busuk Menyengat di Dalam Lapas
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Komitmen BRI untuk Dunia Bola Nasional: Sponsori GFL Series 3
-
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Letusan hingga 800 Meter
-
Pemkab Dharmasraya Target 10.000 NIB Selama 2025
-
SIMA Prestasi Unand 2025 Bebas Biaya Pengembangan Institusi, Berikut Syaratnya!
-
Warga Padang Panjang Juga Dapat Sapi Kurban Presiden Prabowo, Lebih Besar dari Padang Pariaman!