Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 17 April 2023 | 16:03 WIB
Sumbar Irjen Pol Suharyono dan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy memeriksa personel dalam operasi ketupat. [Suara.com/Saptra S]

SuaraSumbar.id - Polda Sumbar memprediksi volume arus kendaraan pemudik masuk ke Sumatera Barat, saar lebaran terjadi tiga kali lipat dari sebelumnya.

Kapolda Sumut Irjen Pol Suharyono mengatakan, pengamanan arus lalu lintas pun menjadi fokus pada operasi ketupat 2023.

Lonjakan volume kendaraan ini telah diantisipasi dengan penerapan one way sistem. Salah satunya, di jalur Padang-Bukitinggi maupun sebaliknya.

"Kebijakan one way sistem Padang-Bukitinggi maupun sebaliknya yang nanti bisa ditempuh (pemudik) sekitar dua atau tiga jam," katanya Senin (17/4/2023).

Baca Juga: Survei CPCS: Elektabilitas Prabowo Salip Ganjar yang Tengah Anjlok, Anies Stagnan

One way sistem Padang-Bukitinggi ini perdana diterapkan pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Jika tidak diterapkan, waktu tempuh bisa mencapai tujuh hingga 10 jam.

"Ini kami upayakan, karena ini perdana. Kami koordinasikan forkopimda, ini pertama uji coba, sifatnya fleksibel. Kalau masih ada kepadatan (kendaraan), bisa diperpanjang," ulasnya.

Menurutnya, mudik lebaran sudah menjadi tradisi bagi perantau Minang. Apalagi, tahun-tahun sebelumnya, masyarakat tidak bisa mudik lantaran pandemi Covid-19.

"Pasca pandemi Covid-19, dua atau tiga tahun masyarakat tidak pulang mudik. Sehingga ini diprediksi akan terjadi arus mudik yang begitu signifikan," ujarnya.

"Maka itu, kami semua mengantisipasi terhadap situasi yang berkembang. Dan pastinya, kami akan memberikan pengamanan masyarakat yang mudik, termasuk arus balik," sambungnya.

Baca Juga: Mengenang Sosok Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori Melalui Sahabat Dekatnya Ustadz Andi, Begini Kisah Masa Lalunya

Penerapan one way sistem tersebut akan berlaku pada H-3 dan H+3 lebaran pada pukul 12.00-16.00 WIB. Start one way sistem Padang-Bukitinggi ini dimulai dari Simpang Tiga Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman.

Untuk arus sebaliknya, pengendara diarahkan ke Jalur Malalak, Kabupaten Agam. Kawasan ini memang dikenal dengan rawan longsor dan sering berkabut.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menegaskan, pemerintah provinsi telah mengantisipasi apabila bencana longsor terjadi di Jalur Malalak. Di antaranya telah menyiagakan sejumlah alat berat di beberapa titik di jalur itu.

"Kami tetapkan beberapa alat berat. Memang hasil koordinasi kami, jalur Malalak, makanya (one way sistem) pukul 12.00-16.00 WIB. Supaya di atas jam 16.00 ini kan jalur Malalak biasa berkabut. Memang diharapkan di atas jam 16.00 WIB normal kembali," kata dia.

Kontributor: Saptra S

Load More