Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 15 April 2023 | 16:16 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat mengenakan jaket Piala Dunia U-20 2023. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSumbar.id - Provinsi Lampung beberapa hari terakhir mendapat sorotan tajam dari publik se-Indonesia, karena beragam infrastruktur publik, terutama jalan umum, tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat.

Buruknya infrastruktur publik di Lampung menjadi isu utama setelah diungkap salah satu warganya yang kini berada di Australia.

Melalui video di akun TikTok miliknya, Bima Yudho mengkritik program rehabilitasi jalan-jalan umum di Lampung yang rusak parah serta tak kunjung dibenahi.

Tapi, bukannya menerima kritik itu dan melakukan perbaikan, Bima Yudho justru dilaporkan ke polisi oleh salah satu pengacara Lampung atas tudingan menghina suku.

Baca Juga: Bima Yudho Disebut Dapat Ancaman dari Bupati Lampung, Hotman Paris: Ada Masalah Apa dengan Bupati?

Kontan saja Bima Yudho dibela banyak orang terutama warganet di media-media sosial.

Teranyar, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea 'pasang badan' membela Bim Yudho bila sampai diperiksa polisi.

Terkait persoalan parahnya infrastuktur publik tersebut, banyak warganet terutama dari Lampung yang justru membujuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk turun tangan.

Mereka meminta Gibran menjadi Gubernur Lampung agar segala persoalan infrastruktur tersebut bisa dibenahi.

"Mas Gibran ada niatan jadi Gubernur Lampung gak?" tanya seorang warganet.

Baca Juga: Kritik TikTokers Bima Buat Jalanan di Pringsewu Lampung Langsung Diaspal, Netizen: Kok Musti Viral Dulu

Gibran lantas menjawab pertanyaan itu sesingkat-singkatnya. Intinya, Gibran tidak berniat menjadi Gubernur Lampung.

Load More