SuaraSumbar.id - Masyarakat Sumatera Barat (Sumbar), diimbau untuk mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadhan 1444 H.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, selama Ramadhan biasanya masyarakat melakukan transaksi lebih banyak dari pada bulan-bulan lainnya, seperti membayar zakat, memberi sedekah, dan membeli keperluan untuk berbuka puasa.
Dengan adanya transaksi yang lebih banyak tersebut, tidak tertutup kemungkinan adanya peredaran uang palsu juga yang akan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan hati-hati saat menerima atau melakukan transaksi dengan uang selama bulan Ramadhan," katanya melansir Antara, Senin (3/4/2023).
Pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara membedakan uang asli dan palsu serta mengajak masyarakat untuk melaporkan jika menemukan uang palsu agar tindakan lebih lanjut dapat diambil.
Mulai dari memeriksa dengan teliti uang yang diterima. Periksa apakah ada tanda-tanda keaslian uang seperti gambar, angka, dan tulisan yang tajam dan jelas.
“Uang asli juga memiliki tanda keamanan seperti benang pengaman, tinta berubah warna, atau cetakan bertekstur," ujarnya.
Kemudian gunakan alat bantu pengecekan uang palsu. Saat ini sudah banyak tersedia alat bantu untuk memeriksa keaslian uang seperti pensil uang, detektor uang palsu, atau aplikasi di smartphone.
Jangan ragu untuk menolak uang yang dicurigai palsu dan jika ada kecurigaan, sebaiknya tidak menerima uang tersebut sehingga dapat mencegah kerugian dalam jangka panjang.
Baca Juga: Jika Mangkir Lagi, KPK Ancam Jemput Paksa Dito Mahendra
Jika menemukan segera melaporkan ke polisi atau pihak berwenang. Melaporkan uang palsu dapat membantu mengurangi penyebarannya dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dengan melakukan tindakan pencegahan diharapkan dapat mengurangi peredaran uang palsu selama bulan Ramadan dan juga memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat.
"Kami berharap masyarakat dapat saling bekerjasama untuk mengidentifikasi dan melaporkan peredaran uang palsu kepada pihak berwenang. Dengan begitu, kita dapat mengurangi peredaran uang palsu dan menjaga keamanan transaksi keuangan kita," katanya.
Berita Terkait
-
Pria di Medan Ditangkap-Diikat Gegara Beli Cabai Pakai Uang Palsu
-
Pria di Medan Terciduk Beli Cabai Pakai Uang Palsu, Ini Kata Polisi
-
BI Jateng Temukan 1.369 Lembar Uang Palsu
-
Berdalih Dagangan Sepi, Pedagang Penyetan Ditangkap Polisi Karena Edarkan Uang Palsu
-
Polres Cilegon Berhasil Menggagalkan Peredaran Uang Palsu Berjumlah Ribuan Lembar
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
BNPB Minta Daerah Rutin Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana, Padang Siapkan Tsunami Drill 2025
-
7 Tanda Tubuh Stres Gegara Olahraga Berlebihan, Bahaya Bagi Kesehatan!
-
7 Manfaat Rebusan Kunyit Jahe Sereh, Minuman Herbal untuk Jaga Daya Tahan Tubuh!
-
5 Cara Masak Mi Instan yang Sehat, Cita Rasa Tetap Menggugah!
-
Pembangunan Jalan Bypass Bukittinggi-Koto Baru Dilanjutkan, Solusi Atasi Kemacetan Parah!