SuaraSumbar.id - Mantan pembantu di rumah Ibu Eny mengungkap peristiwa satu dekade silam yang menjadi titik balik kehidupan perempuan tersebut dengan putranya, Tiko.
Ibu Eny menderita gangguan kejiwaan setelah berpisah dengan sang suami, Herman Moedji, satu dekade lalu.
Sejak saat itu, Ibu Eny dibiarkan berdua saja dengan sang putra, Tiko, yang kala itu masih sangat kecil.
Selama 11 tahun lamanya Tiko dan ibu Eny tinggal dirumah yang dikatakan orang terbengkalai karena tidak dirawat dan terlihat tumbuhan menjalar di sekitar rumah.
Walaupun menanggung derita tapi Tiko tetap berusaha menjalani hidupnya dengan legowo walaupun ada tangis di setiap malam ketika dia harus hidup tanpa adanya listrik dan air selama puluhan tahun.
Berat sudah pasti dirasakan oleh Tiko apalagi dia ditinggal sejak belia oleh ayahnya dari hidup di keluarga kaya raya tapi keadaannya justru berbalik setelah sang ayah, Herman Moedji meninggalkannya.
Tiko sekarang tidak lagi tinggal dirumah mewah melainkan tinggal di pos security karena rumahnya sekarang sedang dibersihkan oleh warga karena sudah tidak terawat sejak lama.
Fakta mulai terungkap mantan ART mulai membongkar seperti apa kehidupan Tiko dan keluarganya dulu ketika masih bergelimangan harta.
Ibu Eny dan Herman Moedji merupakan teman satu divisi dan mereka bekerja di Departeman Keuangan.
Baca Juga: Belasan Tahun Terbengkelai, Rumah Tiko akhirnya Dipasangi Listrik Donatur
“Saya pernah kerja di sini, tahu Tiko dari kecil, si ibu kan dulu kaya raya banget,” kata Mamas dikutip dari YouTube DenDenny, Minggu (8/1/2023).
“Baik, ramah, suka berbagi juga kalau sama saya, bapak itu juga dulu masih ada di sini,” lanjutnya.
Mamas mengatakan sifat ibu Eny dulu sebelum mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ yang seringkali ikut acara sosial di kompleks.
Tapi semua itu berubah total semenjak Herman Moedji meninggalkan dan dia mengalami depresi teramat sangat atas kepergian mantan suaminya.
Mamas mengungkap perangai Herman Moedji yang berani melakukan sikap tak pantas ke ibu Eny dengan membawa perabotan mewah ketika dia pergi pantas saja jika Tiko dan ibunya hidup susah.
"Humble sih, sama tetangga dan orang komplek juga diiniin banget ibu. Karena kalau ada acara itu pasti wah banget. Pendiamnya itu karena keadaan jadi begini mungkin ya. Ditinggal bapak kan, perabotannya kan dibawa yang bagus-bagus saya dulu lihat," ujar Mamas.
Berita Terkait
-
Belasan Tahun Terbengkelai, Rumah Tiko akhirnya Dipasangi Listrik Donatur
-
Tiko Dituduh Bohong, Cucu Herman Moedji: Saya Penjarain Kamu!
-
Dirawat Lebih dari Seminggu, Tetangga Update Kondisi Terbaru Ibu Eny: Semakin Baik, Menerima Orang Asing Tidak Marah
-
Ditawarkan Pekerjaan dengan Gaji Rp10 Juta, Tetangga: Bentuk Doa dan Perjuangan Tiko Merawat Ibu Eny
-
Situasi Tidak Kondusif, Warga Sekitar Berencana Tutup Akses ke Rumah Tiko
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
KLH Segel 5 Tambang di Sumbar, Diduga Picu Banjir DAS Batang Kuranji Padang
-
72 Korban Bencana Hidrometeorologi di Agam Belum Ditemukan, Pencarian Dikebut Pakai Alat Berat
-
Parah! Kematian Ikan Danau Maninjau Tembus 1.428 Ton, Petani Merugi Rp 32,86 Miliar
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak
-
BRI Terjunkan Berbagai Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera