Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 05 Desember 2022 | 21:43 WIB
Perkenalan musik tradisional Minangkabau di Malaysia. [Dok.Istimewa]

Di sisi lain, pihaknya menyayangkan Pemprov Sumbar yang dinilai inkonsisten. Awalnya, Pemprov menyetujui kegiatan ini secara keseluruhan melalui Dinas Pariwisata, tim kesenian yang dipersiapkan sebanyak 40 orang.

Jelang penampilan, tim telah berlatih selama dua bulan. Sayangnya, mendekati hari keberangkatan, Pemprov Sumbar hanya bisa mengakomodir 18 orang. "Dengan banyaknya pertimbangan dan adanya usaha untuk patungan, maka 40 orang tim tetap berangkat untuk memberikan penampilan yang maksimal," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Promosi Seni dan Kebudayaan, Feri YJ mengatakan, seluruh tim yang bisa tampil di hadapan ribuan masyarakat Malaysia merupakan suatu kebanggaan selama hidup mereka. Musik Gamad yang disajikan diberikan sentuhan klasik dan modern, serta bertambah spesial dengan adanya persembahan dari penari.

"Perubahan yang terjadi sebelum hari keberangkatan tidak mempengaruhi penampilan tim. Meski yang diakomodir 18 orang, tim yang terlibat tidak mundur, semua dibagi rata karena membawa nama Sumbar di kancah internasional," katanya.

Baca Juga: Profil Ratchaburi FC, Klub Liga Thailand yang Jadi Pelabuhan Baru Safawi Rasid

Feri mengatakan, Pemprov mesti serius dalam menjalankan program VBWS yang akan dilaksanakan 2023, seluruh aspek harus dipersiapakan termasuk serius dalam mengakomodir upaya promosi. Jadi jangan terkesan slogan saja, mesti ada langkah kontrit yang meliputi seluruh aspek.

"Jadi untuk menjaga nama baik Sumbar, semua kita tanggung, pahit maupun manisnya," katanya.

Load More