Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 14 November 2022 | 16:13 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kini Capres Partai Nasdem. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil mengatakan bahwa uang bukan segala-galanya dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Sebab, pemimpin itu ditentukan oleh rakyat Indonesia.

Hal itu dinyatakan Nasir menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh yang mengaku apes karena koalisi Anies Baswedan tidak dilirik bohir alias pemodal.

"Itu juga sudah terjadi di beberapa tempat bahkan calon-calon, ini pilkada biarpun beda dengan Pilpres yang milih kan rakyat ada calon-calon yang punya bohir dan didukung oleh banyak partai tapi kalah dengan calon independen misalnya. Jadi uang bukan segala-galanya. meskipun memang dia bisa menentukan segala-galanya," kata Nasir, Senin (14/11/2022).

Menurutnya, PKS sendiri lebih percaya terhadap dukungan rakyat ketimbang harus menunggu soal adanya pemodal. Dia menegaskan, bahwa belum dideklarasikannya 'Koalisi Perubahan' bukan karena masih meributkan soal siapa yang akan menjadi calon wakil presiden dari Anies Baswedan.

Baca Juga: Tepis Isu Miring, Surya Paloh Yakin Anies Baswedan Mampu Melanjutkan Pembangunan Jokowi

"Sekali lagi dukungan rakyat lah yang paling diutamakan dukungan rakyat paling besar. jadi ini bukan soal bohir soal pemodal ya soal tidak mau kalau misalnya cawapresnya diisi oleh si fulan," katanya, dikutip dari Suara.com.

Nasir menegaskan, pihaknya masih mematang soal strategi untuk bangsa ke depan. Menurutnya, hal-hal seperti polarisasi misalnya dalam pemilu ke depan harus dicegah.

"Ini soal strategis soal nasib bangsa ke depan soal bagaimana Indonesia bisa guyub. Belum apa-apa sudah ada polarisasi. sudah ada upaya menghadirkan politik identitas," pungkasnya.

Surya Paloh Cari Pemodal Besar

Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pihaknya tak menampik jika seandainya ada pemodal besar untuk menghadapi kontestasi nasional. Namun menurutnya, kekinian pihaknya merasa apes sebab tak ada pemodal besar atau pun pemodal kecil yang menghampiri.

Baca Juga: Jokowi Tak Akan Hadiri Puncak HUT ke-11 NasDem Besok, Begini Respons Surya Paloh

"Siapa pemodal besar itu, kita pun juga kepingin, coba sebutkan kita kepingin, katakan kita kepingin. Kalau ada pemodal besar terutama yang mau dekat dan bersimpati kepada NasDem, saya katakan hormat, siap aja," kata Surya ditemui usai perayaan HUT NasDem ke-11, di JCC, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

"Ini kan apes ini, pemodal besar nggak ada, pemodal kecil nggak ada," sambungnya.

Kendati begitu, Paloh enggan mengomentari soal adanya pemodal besar justru menjadi penghalang pihaknya berkoalisi. Menurutnya, dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi. Namun, hal itu akan menjadi posisi yang serba salah.

"Ini kan segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau kita bilang iya salah, kita bilang tidak juga salah. Jadi kita harus waspada, bahasa jawanya eling dan wospodo," tuturnya.

Paloh mengatakan, penjajakan koalisinya dengan PKS dan NasDem komunikasi sejauh ini baik. Menurutnya, masing-masing partai punya strateginya masing-masing.

"Nah ini barangkali masing-masing sedang melihat, ya kan. Dengan masalahnya masing-masing problematiknya masing-masing, evaluasi dirinya masing-masing, strategi masing-masing. Nah Nasdem posisinya dia sudah selesai dengan mencalonkan Pak Anies, calonnya sudah selesai," tuturnya.

"Ditanya siapa calon cawapres, kan sejak awal saya katakan kita serahkan kepada calon presiden, calon presiden aja kita percaya apalagi calon wakil. Nah itu sebenarnya," bebernya lagi.

Load More