SuaraSumbar.id - Rekaman video Youtube yang menyebutkan bahwa wanita bercadar yang hendak terobos Istana Presiden RI beberapa waktu lalu, ternyata dibayar Rp 500 juta, beredar luas.
Informasi tersebut di posting lewat Kanal Youtube dengan nama pengguna ARENA POLITIK.
Thumbnail pada video menggunakan narasi 'Mengaku Dibayar Rp 500 juta, Wanita Bercadar Bersenjata Ternyata Relawan Anies'.
Benarkah klaim tersebut?
Baca Juga: CEK FAKTA: Wanita Bercadar Terobos Istana Mengaku Dibayar Rp 500 Juta, Benarkah?
Berdasarkan penelusuran tim pencari fakta Suara.com pada Selasa, (1/11/2022), kabar yang di posting tersebut adalah hoaks atau tidak benar.
Suara narator perempuan pada video dengan durasi 8:03 detik tersebut menjelaskan mengenai pemberitaan penangkapan wanita bersenjata, sempat hebohkan masyarakat.
Terlihat Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana dan putra bungsunya Kaesang Pangarep, menunggu seseorang di depan Istana. Video dan narasi ternyata tidak sinkron.
Didapat fakta bahwa, momen tersebut merupakan detik-detik Jokowi menunggu kedatangan mantan Presiden Amerika Barack Obama beberapa tahun lalu.
Kemudian klip berikutnya menunjukan gambar penangkapan wanita bercadar oleh polisi lalu lintas. Klip tersebut identik dengan video yang beredar di media sosial.
Baca Juga: Mahfud MD Soal Wanita Bercadar Bawa Senjata Terobos Istana: Bukti Radikalisme Masih Harus Diwaspadai
Klip lain memperlihatkan pegiat media sosial Eko Kuntadhi yang memberikan respon soal pemberitaan wanita bercadar.
Sampai akhir video, tidak ada narasi yang menyebutkan kalau wanita bercadar tersebut dibayar Rp 500 juta.
Diketahui, identitas wanita bercadar tersebut bernama Siti Elina. Wanita ini pun dijerat UU berlapis, yaitu UU terorisme dan UU penguasaan senpi ilegal.
Teror yang dilakukan oleh Siti Elina tersebut membuat pihak kepolisian bekerja sama dengan Densus 88 yang menduga adanya hubungan Elina dengan kelompok terlarang.
Penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 pun menemukan fakta bahwa ada beberapa percakapan antara Elina dan orang orang di media sosialnya yang berkaitan erat dengan dua organisasi radikal terlarang di Indonesia, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII).
Kesimpulan
Klaim yang menyebutkan bahwa, wanita bercadar yang hendak terobos Istana Presiden beberapa waktu lalu dibayar Rp 500 juta adalah salah.
Berita Terkait
-
Mahfud Md Bilang Paham Radikal Masih Ada di Indonesia, Buktinya Ini
-
Densus 88 Ambil Alih Kasus Wanita Bercadar Todongkan Pistol ke Paspampres
-
Terungkap, Ternyata Wanita Coba Terobos Istan Negara Pernah Berbait ke Kelompok NII
-
Wanita Bercadar yang Terobos Istana Presiden akan Diperiksa Kondisi Psikologisnya, Polri: Banyak Diam dan Ingin Melukai Diri Sendiri
-
Todongkan Api Ke Paspampres, Wanita Ini Ditangkap Kepolisian
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
Terkini
-
Semen Padang FC Masih Berburu Pemain Baru? Ini Penjelasan Manajemen Kabau Sirah
-
Kapan 3 Sekolah Rakyat di Sumbar Beroperasi? Ini Penjelasan Dinas Sosial
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya