Video itu mendapat komentar pedas dari sejumlah netizen yang menganggap aturan tersebut tidak manusiawi karena yang dihukum adalah mahasiswi non muslim yang dipaksa mengikuti aturan tersebut.
"Kalian ada hak apa untuk melakukan itu? Ini sudah 2022 loh. Udah nggak zaman ancam mengancam. Bagaimana bisa maju kalau menggunakan ancaman dan kekerasan. Kalau dulu nggak masalah lah, nggak ada yang berani lapor, sekarang apa-apa bisa diviralkan. Apalagi ini saudara nonis yang notabenenya mereka nggak tentang hukum agama kita," komentar akun @nova_nayla.
Bahkan, ada netizen menyebut bahwa asrama tersebut sudah sejak lama dikuasai oleh golongan tertentu dan memaksa mahasiswi aturan yang mereka buat.
"Sudah lama sepertinya asrama Unand dihuni oleh golongan tertentu dan memaksakan sesuai dengan pandangan mereka dengan cara memaksa. Saya 2011 masuk asrama sudah kentara baik di tempat cewek maupun cowok," tulis @rang_pliangse mengomentari.
Sedangkan pemilik akun @azw_amr Guys mengaku agar tidak menyalahkan aturan agamanya dan fokus membahas gunting celana. Kemudian ia menilai bahwa yang patut disalahkan adalah pembinanya.
"Saya dulu di asrama juga, tapi tidak ada kasus begini dan wanita-wanitanya juga tidak ada kasus begini seingat saya. Ini pembina asramanya yang sudah ganti ya, jadi kesalahan ada di pembina asramanya," tulisnya.
Menyikapi hal itu, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Padang berencana akan melapor ke Ombudsman Sumbar atas perlakuan pembina asrama terhadap mahasiswi tersebut.
"Mereka juga akan bertemu langsung dengan kedua mahasiswa yang mendapat tindakan pemotongan celana," kata Ketua Cabang Demisioner GMKI Padang, Mellynia Sijabat kepada wartawan, Senin (31/10/2022).
Mellynia mengaku kedua mahasiswi berasal dari Papua dan Sumatra Utara yang merupakan non muslim. Terkait hal itu, GMKI Padang menyesalkan tindakan pembina asrama yang tidak terlebih dahulu memberikan teguran.
Baca Juga: Heboh Kabar Pelecehan Seksual Mahasiswa Unand Padang Penyuka Sesama Jenis, Incar Mahasiswa Baru
Ditambahkannya, sejak awal masuk asrama telah diberitahu bahwa adanya aturan dilarang memakai celana. Namun seharusnya mahasiswa ini diberikan teguran, bukan langsung potong celana.
"Apa salahnya diberi peringatan, pemberitahuan maupun teguran. Mereka baru pertama kali melakukan. Kenapa harus gunting. Lagi pula celana kulot panjang, tidak ketat," jelasnya.
Berita Terkait
-
Viral Dua Mahasiswi Non Muslim di Padang Kena Hukum Potong Celana, GMKI Bereaksi
-
Viral Video Penghuni Asrama Unand Disuruh Gunting Celana Sendiri Karena Diduga Langgar Aturan
-
Heboh Kabar Pelecehan Seksual Mahasiswa Unand Padang Penyuka Sesama Jenis, Incar Mahasiswa Baru
-
Daftar 7 Program Studi Unand Padang yang Raih Akreditasi Internasional FIBAA
-
Heboh Video Tawuran di Bypass Ketaping Menuju Kampus Unand, Netizen Desak Polresta Padang Turun Tangan
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Semen Padang FC vs PSM Makassar, Pelatih Target Menang Lagi di Laga Kandang: Kita Sudah Persiapan!
-
Hadapi Ketidakpastian Ala BCA: Tips Sukses dari Direktur untuk Ratusan Mahasiswa Unand!
-
Kereta Api Tabrak Mobil Berpenumpang 7 Pelajar SMA di Padang, 1 Meninggal dan 6 Luka-luka!
-
Ancaman Serangan Digital Mengintai Aktivis Sumbar, Ini Hasil Diskusi Publik AJI Padang dan INTERES
-
Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025, Wujud Komitmen BRI Perkuat Layanan