Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 25 Oktober 2022 | 18:15 WIB
Ilustasi buah dan sayuran. [Unsplash]

Menjaga gaya hidup sehat berperan penting dalam mengurangi risiko terkena kanker, sebab sebagian besar faktor risiko kanker sebetulnya bisa dihindari.

"Faktor risiko yang tidak bisa dihindari seperti Angelina Jolie, yakni genetik," jelas dia, menambahkan faktor genetik dalam hal kanker hanya berperan sekitar 5-7 persen.

Kanker Payudara

Salah satu kanker ganas tertinggi yang dialami perempuan di Indonesia adalah kanker payudara. Noorwati menjelaskan terdapat beberapa sub-tipe kanker payudara, diantaranya kanker payudara triple negatif (TNBC) yang merupakan penyakit heterogen yang kompleks dan secara historis memiliki pilihan pengobatan yang terbatas.

Baca Juga: Klarifkasi Lengkap Clara Shinta Setelah Dituding Jadi Simpanan Suami Orang

Nama "Triple Negatif" menandakan bahwa sel kanker telah diuji untuk tiga komponen molekuler sel kanker payudara — reseptor untuk hormon estrogen dan progesteron, dan protein yang disebut faktor pertumbuhan epidermal manusia, atau HER2.

“Kanker payudara triple-negatif didefinisikan sebagai reseptor progesteron-negatif, reseptor estrogen-negatif dan HER2-negatif,” ujar dia.

Sebanyak 15-20 persen dari seluruh kasus kanker payudara di dunia adalah sub-tipe TNBC. Tanda dan gejala kanker payudara triple-negatif sama dengan sub-tipe kanker payudara lainnya.

“Tanda-tandanya dapat muncul sebagai benjolan yang lebih sering keras di payudara, tidak nyeri dan tidak teratur, tetapi juga bisa lunak, bulat dan menyakitkan,” ungkap dia.

Tanda-tanda lainnya termasuk pembengkakan payudara, pembengkakan atau benjolan di bawah lengan atau di tulang selangka, lesung pada kulit, cairan keluar dari puting, puting masuk ke dalam, serta perubahan kulit pada payudara atau puting, termasuk kemerahan, kekeringan, penebalan atau pengelupasan.

Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, WhatsApp Down di Seluruh Dunia

Diagnosis TNBC biasanya dilakukan dengan mammografi untuk mengambil gambar payudara, dan dengan MRI (magnetic resonance imaging) untuk membuat gambar detail payudara dengan resolusi yang jauh lebih besar. Setelah diagnosis, langkah selanjutnya adalah biopsi untuk mengambil sampel sel yang mencurigakan dari payudara untuk dianalisis.

Load More