Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 19 Oktober 2022 | 12:11 WIB
Ilustrasi Microsoft. [Efes dari Pixabay]

SuaraSumbar.id - Microsoft memberhentikan karyawan di beberapa divisi. Hal itu dilaporkan Axios.

Kondisi ini menjadikan Microsoft pemain besar terbaru di bidang teknologi yang memangkas pekerjaan dalam menghadapi resesi ekonomi.

"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai. Kami akan terus berinvestasi dalam bisnis kami dan mempekerjakan di area pertumbuhan utama di tahun depan," terang seorang juru bicara, melansir Engadget, Rabu (19/10/2022).

Meskipun raksasa teknologi itu tidak mengatakan divisi mana yang terpengaruh dan berapa banyak orang yang diberhentikan, Axios mengatakan ada kurang dari 1.000 karyawan kena PHK.

Baca Juga: Kebijakan Ekspor CPO Sebagai Solusi Menghadapi Ancaman Resesi Ekonomi

Editor Senior Verge, Tom Warren, menambahkan bahwa pemutusan hubungan kerja mencakup orang-orang di Pengalaman dan Perangkat, Xbox, dan grup hukum.

Beberapa dari mereka ternyata adalah pekerja lama di perusahaan tersebut. Seperti yang dicatat Axios, PHK terjadi di seluruh level dan wilayah, yang berarti pekerja di luar AS juga telah diberhentikan.

Microsoft menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka ingin beroperasi dengan tenaga kerja yang lebih ramping tahun ini ketika memperlambat perekrutan untuk grup Windows, Office, dan Teams, dengan alasan perlunya menyelaraskan kembali prioritas kepegawaian.

Pada Juli lalu, Microsoft memberhentikan kurang dari satu persen (sekitar 1.800) dari 180.000 tenaga kerjanya dan kemudian menghapus daftar pekerjaan terbuka untuk cloud Azure dan grup keamanannya. (Suara.com)

Baca Juga: Ancaman Resesi di Depan Mata, Apa yang Akan Terjadi Dengan Indonesia?

Load More