Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 17 Oktober 2022 | 14:55 WIB
Ilustrasi seorang pria yang terkena demensia. [Pixabay]

Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia saat ini sudah mengeluarkan program aplikasi yang dapat diunduh, yaitu EMS. E-memory screening, berisi kuesioner delapan pertanyaan sederhana untuk deteksi dini demensia yang dapat diakses siapapun, kapanpun, dimanapun.

“Sejumlah tes untuk mengetahui tingkat keparahan dimensia bisa kita lakukan di RS Sari Asih Cipondoh, berupa tes Memori, MMSE sama MoCa Ina,” kata Mimin.

Terkait dimensia, Kemenkes sudah mengeluarkan slogan pencegahan penyakit tidak menular dan demensia menjadi bagian dari salah satu penyakit tidak menular.

Slogan tersebut adalah CERDIK, yakni C berarti cek kesehatan secara berkala, E yaitu enyahkan asap rokok, R yaitu rajin aktivitas fisik, D yaitu diet seimbang, I yaitu istirahat cukup, dan K yaitu kelola stres.

Baca Juga: Stres dan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Pikun, Selain Faktor Usia

“Slogan ini mari kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena pengetahuan tanpa tindakan tidak akan menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik,” katanya. (Antara)

Load More