SuaraSumbar.id - Pemkot Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), bakal menyusun regulasi agar buku kesehatan ibu dan anak (KIA) menjadi salah satu syarat anak masuk sekolah. Hal ini dilakukan sebagai langkah meningkatkan perhatian orang tua dalam mencegah stunting pada anak.
Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit melansir Antara, Jumat (16/9/2022).
"Buku KIA ini sangat penting dalam melakukan pemantauan kesehatan anak namun kadang-kadang orang tua menganggap ini hal yang sepele," katanya.
Dirinya mengaku banyak orang tua seusai memeriksakan kesehatan ibu dan anak meletakkan buku KIA di tempat sembarangan. Padahal buku tersebut berisi informasi terkait kesehatan dan penyakit yang dialami oleh anak.
Karena kurangnya perhatian orang tua terhadap buku tersebut, maka diperlukan regulasi agar keberadaannya semakin diperlukan khususnya untuk anak.
"Bisa dikatakan buku ini berisi rekam medisnya anak," katanya.
Penggunaan buku KIA tersebut dapat membantu mencegah terjadinya stunting pada anak karena berisi riwayat kesehatan dan penanganannya yang akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar buku KIA masuk ke dalam salah satu syarat masuknya anak ke sekolah.
Hingga saat ini stunting di Pariaman berada pada angka 10 yang ditargetkan bisa nol pada 2024 dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Baca Juga: Toko Mebel Kebakaran saat Ditinggal Salat Jumat, Diduga karena Korsleting Listrik
Dengan adanya tim tersebut, pihaknya dapat memberikan edukasi terhadap keluarga di daerah itu dan memberikan intervensi bagi keluarga yang mengalami permasalahan ekonomi dan kesehatan.
"Kami berikan vitamin dan makanan tambahan yang hasilnya dapat dilihat dalam waktu enam bulan," katanya.
Berita Terkait
-
Pernikahan Dini Picu Kasus Stunting di Bontang, Najirah: Dipicu Ketidaksiapan Pasutri
-
Turunkan Angka Stunting, Tim FHUI Diturunkan ke Pulau
-
Ridwan Kamil Ajak BEM Se-Jabar Respon Tantangan Jaman dan Berantas Stunting
-
Cegah Angka Stunting Terus Meningkat, BKKBN Beri Edukasi Tambahan untuk Para Bidan
-
Tekan Angka Stunting di DIY di Bawah 17 Persen, 1.000 Bidan Intervensi Ibu dan Anak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Jalur Lubuk Basung-Bukittinggi via Kelok 44 Sudah Lancar, Sempat Putus Total Tertimbun Longsor
-
Doa Bersama di Jembatan Kembar Padang Panjang yang Dihantam Banjir Bandang, 40 Orang Meninggal
-
Sumbar Dapat Kuota Khusus BBM Solar untuk Penanganan Bencana, Ini Syarat Mendapatkannya
-
Janji Gubernur Jabar KDM di Padang, Bangun Kampung Baru untuk Korban Bencana Banjir Bandang
-
Curhat Korban Banjir Bandang Agam di Pengungsian: Kami Butuh Hunian Sementara Pak Presiden Prabowo!