Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 07 September 2022 | 20:33 WIB
Aksi mahasiswa saat membakar papan bunga di depan gedung DPR Aceh. [Antara]

SuaraSumbar.id - Tiga anggota polisi terluka terkena lemparan batu saat mengamankan aksi mahasiswa demo mahasiswa menolak kenaikan BBM di gedung DPR Aceh, Rabu (7/9/2022).

"Jadi yang luka ada tiga orang (anggota polisi)," kata Kabag Ops Polresta Banda Aceh Kompol Iswahyudi melansir Antara.

Iswahyudi mengatakan, mahasiswa yang menggelar demo lebih kurang mencapai seribu orang. Sehingga pihaknya menyiapkan pengamanan terhadap aksi tersebut.

Tiba-tiba mahasiswa memaksa masuk ke gedung DPRA. Polisi memfasilitasi 10 orang perwakilan untuk beraudiensi dengan anggota DPR Aceh. Namun demikian, para mahasiswa tidak mau dan memaksa masuk semua.

Baca Juga: Bermula Dari Prank, Fitri Tropica Wujudkan Ugly Cake Untuk Anaknya

Pihaknya pada aksi hari pertama sudah memberikan kelonggaran. Akhirnya mereka menduduki gedung dan tidak mau keluar hingga tengah malam.

"Untuk hari ini kita tidak lagi memberikan izin untuk seluruhnya masuk. Mahasiswa tidak terima sehingga melakukan perusakan pintu yang akhirnya berhadapan dengan personel Dalmas dan aparat kepolisian," ujarnya.

"Jadi tahap-tahap kami tadi berdasarkan SOP yang ada dan berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 16 tentang Pengendalian Massa," sambungnya.

Setelah itu, kata Iswahyudi, petugas melakukan penyemprotan dengan mobil AWC Watercannon untuk menghalau mereka yang terus memaksa masuk, akhirnya petugas menembakkan gas air mata.

Langkah itu dilakukan karena massa sudah melakukan pembakaran, pelemparan batu, perusakan dua mobil polisi yang terparkir di sana.

Baca Juga: Komnas HAM Surati Kejagung Untuk Tetapkan Kasus Munir Sebagai Pelanggaran HAM Berat

"Aksi pelemparan batu mengakibatkan luka Danton Dalmas Polresta Banda Aceh Iptu T Khairul kena di wajahnya dan beberapa personel lainnya," katanya.

Load More