Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 07 September 2022 | 19:36 WIB
Kenaikan Harga BBM Berdampak Pada Harga Ikan di Simeulue. [Antara]

SuaraSumbar.id - Pedagang ikan di Pasar Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, mengeluhkan kurangnya pembeli. Hal tersebut akibat dari kenaikan harga BBM yang berdampak terhadap harga ikan.

"Naiknya harga BBM berdampak pada harga ikan. Sebab nelayan yang melaut menaikkan harga ikan," kata padagang bernama JHoni (43).

Ia mengatakan harga dencis dari Rp 15 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram, ikan tongkol dari Rp 20 ribu menjadi Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

Ikan kerapu dan jenis ikan lainnya dijual Rp 75 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram. Kenaikan harga ikan tersebut berdampak pada penjualan ikan miliknya. Biasanya dalam sehari ia menjual hingga tiga fiber, kini hanya terjual satu fiber.

Baca Juga: 3 Eks Bupati di Jabar Bebas dari Lapas Sukamiskin, Ini Infonya

"Dalam satu fiber harganya Rp 600 hingga Rp 800 ribu. Dampaknya, pendapatan jauh menurun setiap harinya," ujar Jhoni.

Firdaus, nelayan menggunakan perahu bermotor mengatakan, sejak BBM naik hasil tangkapannya setiap hari menurun. Sebab, jarak tempuhnya melaut sudah dikurangi untuk menghemat BBM.

"Lokasi memancing dibatasi untuk menghemat BBM, sehingga hasil tangkapan juga menurun setiap harinya," kata Firdaus.

Firdaus berharap Pemerintah memberikan subsidi BBM khusus nelayan sehingga nelayan di Simeulue ini tidak kesulitan.

"Semoga ada perhatian dari pemerintah bagi kami nelayan kecil ini," harap Firdaus.

Baca Juga: Launching The Fit Zone Store: Bantu Mewujudkan Transformasi Kesehatan Terbaik

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Simeulue Isdawati mengatakan hingga saat ini belum ada subsidi khusus pada nelayan. Baik itu subsidi BBM maupun bantuan lainnya.

"Untuk saat ini belum ada subsidi dari pemerintah. Semoga ke depan nanti ada," kata Isdawati.

Load More