SuaraSumbar.id - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan bahwa untuk menjadi Capres tidak cukup modal elektabilitas. Pernyataan itu seperti sinyal kuat yang mengandung tafsiran dukungan Jokowi kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani sebagai Capres 2024.
Menurut Pangi, ada beberapa alasan yang bisa menguatkan bahwa pernyataan Jokowi itu sebagai sinyal kuat memberikan dukungan kepada Puan.
Pertama, kata dari Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach & Consulting ini, PDI Perjuangan sudah memberikan kode keras bahwa elektabilitas yang moncer atau tinggi tidak menjadi preferensi menentukan soal dukungan capres karena mungkin PDI Perjuangan menyadari bahwa kebutuhan Indonesia tidak bisa hanya semata indikator elektabilitas.
Kedua, apakah nanti PDI Perjuangan konsisten atau ditaklukkan oleh kehendak dan realitas politik, di ujung bakal usung yang mungkin elektabilitasnya tinggi yang bakal menang? Atau tetap konsisten mendukung capres yang mengakar di parpol, yang ideologis dan punya narasi kebangsaan untuk menjawab tantangan ke depannya
Ketiga, lanjut dia, apakah itu ditujukan kepada Ganjar atau Puan, bisa menangkap pesan dan sinyal itu bahwa elektabilitas Puan tidak semoncer Ganjar.
"Jangan lupa juga mungkin Jokowi memberikan kode sinyal bahwa Mas Ganjar jangan terlalu kepedean, terlalu confidence tinggi sebab PDI Perjuangan belum tentu mengusung capres yang elektabilitasnya moncer," ujarnya, Jumat (27/8/2022).
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan sukarelawan Bravo 5 untuk tidak buru-buru mendukung calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Jokowi mengatakan bahwa prasyarat untuk menjadi capres tidak cukup bermodalkan elektabilitas, tetapi harus mendapat dukungan partai politik (parpol) atau gabungan parpol. Mereka yang saat ini memiliki elektabilitas tinggi sekalipun, belum tentu mendapatkan dukungan parpol.
"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka enggak mau, gimana?" ujar Jokowi kepada peserta Rapimnas Sukarelawan Bravo 5 di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (26/8).
Jokowi menegaskan bahwa regulasi memang mengatur yang dapat mengajukan capres adalah parpol atau gabungan parpol.
"Di konstitusi kita, di undang-undang kita, itu memang harus diusung oleh partai atau gabungan partai. Artinya apa? Bapak Ibu jangan mendukung kandidat itu sekarang, misalnya kita dukung Pak Fachrul Razi, pertanyaan saya, yang mengajukan partai apa. Mengajukan Pak Luhut, pertanyaan saya, partainya apa yang mengajukan," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi meminta sukarelawan Bravo 5 tidak buru-buru mendukung tokoh sebagai capres 2024.
"Sekali lagi ojo kesusu, tidak usah tergesa-gesa," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
CEK FAKTA: BGN Benarkan Baki Program MBG Mengandung Lemak Babi, Benarkah?
-
USS 2025 Presented by BRImo Hadir dengan Wajah Baru, Perluas Konsep Jadi Curated Lifestyle Market
-
Bahaya Kurang Tidur Malam Hari, Bisa Merusak Otak hingga Jantung!
-
5 Warna Lipstik Terbaik untuk Usia 40-an, Tampil Segar dan Elegan!
-
6 Bansos Cair November 2025, Begini Cara Cek Daftar Penerimanya