SuaraSumbar.id - Ledakan bom yang mengguncang sebuah masjid yang dipadati jemaah di Kabul saat menunaikan shalat Isya. Puluhan korban dilaporkan tewas oleh pihak Taliban dan sejumlah sumber di rumah sakit di Afghanistan, pada Rabu (17/8/2022).
Khalid Zadran, juru bicara Kepolisian Kabul, mengatakan kepada VOA bahwa "terdapat korban cedera dan tewas" akibat ledakan tersebut, tetapi tidak memberi rincian lebih lanjut.
Mengutip Suara.com, tim intelijen dan penyelidik telah tiba di lokasi ledakan dan penyelidikan terhadap insiden tersebut sedang berlangsung, tambahnya.
Beberapa sumber melaporkan bahwa ledakan itu menewaskan sedikitnya 20 jemaah dan menyebabkan puluhan lainnya cedera dalam insiden yang tampaknya merupakan aksi bom bunuh diri. Maulvi Amir Mohammad Kabuli, seorang ilmuwan Afghanistan dan ulama Islam Sufi yang terkemuka dilaporkan sebagai salah satu korban yang tewas dalam insiden itu.
Baca Juga: Masjid Di Kabul Dibom Saat Salat Isya Berjamaah, Puluhan Orang Tewas
Kantor berita Associated Press mengonfirmasi bahwa seorang saksi mata dan petugas polisi mengatakan jumlah korban tewas paling sedikit adalah 10 orang, termasuk Kabuli. Pihak Taliban tidak memberi komentar mengenai jumlah korban tewas akibat ledakan tersebut.
Rumah sakit amal EMERGENCY yang dioperasikan Italia di Kabul mengatakan dalam pernyataan bahwa 27 korban telah dibawa ke fasilitasnya dari lokasi ledakan, di mana dua orang dinyatakan tewas di tempat dan pasien ketiga meninggal dalam ruang darurat. Pihak rumah sakit mengatakan sebanyak lima orang anak, termasuk seorang anak berusia 7 tahun, termasuk di antara korban yang mengalami cedera.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengecam serangan mematikan itu, seraya mengatakan bahwa “para pelaku kejahatan dari insiden tersebut akan dibawa ke meja hijau secepatnya dan akan dihukum.”
Tidak ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan terhadap Masjid Siddiquia di daerah Kher Khanna Kabul utara. Kecurigaan jatuh pada kelompok teroris ISIS, yang mengecam warga Muslim yang mempraktikkan Sufisme karena menganggapnya sebagai bagian dari politeisme.
ISIS Provinsi Khorasan atau ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan, telah meningkatkan serangan di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan setahun yang lalu. (Sumber: VOA)
Berita Terkait
-
Kini Gugat Cerai, Ingat Lagi Momen Baim Wong Ucap Ijab Kabul Sambil Menangis Haru Saat Nikahi Paula Verhoeven
-
Bukti Perselingkuhan Azizah Salsha Dibongkar, Pratama Arhan Kini Bahas Makna Ijab Kabul: Memang Apa Artinya?
-
Tangis Harjono Sigit saat Nikahkan Maia Estianty dan Irwan Mussry, Warganet Ikut Haru
-
Kelompok Negara Islam Klaim Bom Bunih Diri di Afghanistan yang Tewaskan 6 Orang, Sasaran Utamanya Taliban
-
Bom Bunuh Diri Meledak di Ibu Kota Afghanistan, 6 Tewas Belasan Terluka
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
Terkini
-
48 TPS Pilkada 2024 di Agam Rawan Bencana, Ini Penjelasan Bawaslu
-
Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Desakan Ketua MPR RI
-
Soroti Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kompolnas: Perketat Tes Psikologi Personel Pegang Senjata!
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan