Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 17 Agustus 2022 | 11:56 WIB
Keluarga seorang anak laki-laki berusia tiga tahun di Thailand mengajukan pengaduan ke polisi, setelah seorang dokter pria menampar wajah buah hati mereka dan menolak memberinya perawatan. [Thaiger]

SuaraSumbar.id - Keluarga seorang anak laki-laki berusia tiga tahun di Thailand mengajukan pengaduan ke polisi, setelah seorang dokter pria menampar wajah buah hati mereka dan menolak memberinya perawatan.

Dikutip SuaraSumbar.id dari Thaiger.com, Rabu (17/8/2022), dokter mengatakan menolak merawat anak itu karena telah menghinanya.

Ibu anak 24 tahun itu, Sutharat, membagikan kisahnya di laman Facebook, Selasa (16/8).

Sutharat mengatakan, dia membawa anaknya yang berusia tiga tahun ke rumah sakit di distrik Kam Paeng Saen di provinsi tengah Nakhon Pathom, karena dia menderita asma.

Baca Juga: Farel 'Ojo Dibandingke' Bikin Istana Bergoyang di Hari Kemerdekaan: Di Hati Ini Hanya Ada Pak Jokowi

Ibu anak itu menambahkan, anak laki-laki itu duduk di pangkuannya bermain dengan mainan sambil menunggu dipanggil masuk dokter ke kamar pemeriksaan.

Saat masuk ke ruangan, anak tersebut tak sengaja mengayunkan mainannya dan mengenai wajahnya sendiri. Ketika itulah anak itu spontan kata makian untuk dirinya sendiri.

"Tapi, dokter itu tiba-tiba berbalik dan menampar wajah anak saya sampai menangis," kata Sutharat.

Sutharat bertanya kepada dokter mengapa dia menampar anaknya. Dia menjawab, “Saya melakukan hal yang sama dengan anak saya juga.” Dokter kemudian memberinya nebulizer dan berjalan keluar dari ruangan.

Tidak terima, nenek anak itu sempat menemui dokter tersebut. Sang dokter mengakui menampar anak tiga tahun itu karena menghinanya. 

Baca Juga: Perayaan HUT RI ke-77: Istana Bergoyang, dari Ibu Negara Iriana, Prabowo Subianto, hingga Sri Mulyani Asyik Berjoget

Tak hanya itu, sang nenek juga diusir pergi oleh dokter tersebut.

“Apa yang akan kamu lakukan padaku? Jangan datang untuk mendapatkan perawatan dari saya. Itu pintunya!"

Sutharat mengajukan pengaduan di Kantor Polisi Kam Paeng Saen. Kepada polisi, Sutharat bersumpah anaknya memaki dirinya sendiri, bukan sang dokter.

Setelah kasus itu mendapat perhatian publik, si dokter mengatakan kepada awak media yang mengakui menampar bocah tersebut.

Dia mengatakan anak itu menghinanya, mengatakan, "F * ck dokter Tu!" Untuk diketahui, Tu adalah nama panggilan si dokter.

Dokter mengatakan dia telah bekerja di rumah sakit selama 25 tahun dan pernah mengalami kejadian serupa sebelumnya.

Anak-anak mungkin akan memarahi atau mengumpat jika kaget atau takut, tetapi anak ini langsung menyebut namanya.

Dia mengakui bahwa apa yang dia lakukan salah dan tidak bermaksud menampar anak itu. Ia mengaku stres setelah dirinya dan keluarganya sembuh dari virus Covid-19.

Dokter menambahkan, dia mengusir keluarga itu karena area di sekitarnya masih berbahaya bagi orang lain. Ia pun mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada atasannya.

Dokter mengatakan dia akan menemui keluarga anak itu untuk meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan.

Pendapat warganet tentang kejadian tersebut beragam. Beberapa setuju dengan ibu, mengatakan dokter tidak boleh menggunakan kekerasan pada pasien atau anak.

Yang lain setuju bahwa dokter itu salah memukul anak berusia tiga tahun tetapi menambahkan seorang anak tidak boleh mengumpat di depan umum.

Kontributor : Rizky Islam

Load More