SuaraSumbar.id - Kondisi hidup setelah berumah tangga lebih penting ketimbang sebuah resepsi pernikahan, begitulah seharusnya diketahui setiap orang yang hendak melegalkan hubungan cintanya.
Sebab, tidak sedikit pasangan kekasih yang pontang-panting menyiapkan banyak uang untuk menggelar resepsi pernikahan mewah.
Kalau tak punya uang, banyak pula pasangan yang sampai-sampai menghutang di banyak tempat demi mewujudkan resepsi pernikahan mewah.
Alhasil, ketika utang menumpuk, mereka kelabakan dan tidak tahu harus bagaimana lagi.
Setidaknya, itulah yang terjadi pada seorang pria ini. Persoalan lelaki itu menjadi perhatian publik setelah rekannya mengunggah tulisan panjang tentang pengalaman lelaki tersebut.
Dilihat SuaraSumbar.id pada akun Instagram @igtainmenttt, Sabtu (13/8/2022), seorang pengguna media sosial curhat tentang teman lelakinya.
"Jadi teman saya ini menikah di bulan Agustus 2019, dengan taraf yang sangat mewah. padahal saya tahu kondisi keuangan teman saya ini ya biasa saja, menengah lah tapi gak tajir melintir. Ya waktu itu saya tidak negative thinking apa-apa, saya pikir ya mungkin dia lagi dapat rezeki nomplok ajaib, ya saya turut senang," tulisnya mengawali.
Pendek cerita, temannya itu menikahi gadis pujaan hati di hotel bintang lima di Bundaran Hotel Indonesia, DKI Jakarta.
Dia juga memerinci kemewahan pesta pernikahan sahabatnya tersebut.
Baca Juga: Keanu Agl Pertama Kali Jadi MC Nikahan, Netizen: Kocak Banget
"Bridesman dan bridesmaid masing-masing berjumlah 4 orang, total 8 orang. Semua dibuatkan suit dan gaun di taylor ternama. termasuk saya, dari jas, kemeja, dasi sampai sepatu semua difasilitasi. Saya hitung-hitung kira-kira mau Rp 5 juta seorang lah untuk ini saja."
Bridesman dan bridesmaid alias pendamping pengantin masing-masing disewakan kamar di hotel tersebut. belum lagi teman-teman dekatnya, juga diberikan kamar.
"Prewedding di 3 negara berbeda. Menggunakan vendor foto kondang yang sama kayak nama laptop jadul," kata dia.
Tak hanya itu, pondokan atau gerai makanan di resepsi pernikahan saja menyediakan lobster. Setelah pesta pernikahan, ada acara ramah tamah di lounge mahal.
"Angpao untuk mai yang cukup besar. Itu sekitar Rp 2 juta per orang. Pokoknya saya super happy. Sampai saya rangkul dia dan bercanda 'bro boleh sering-sering kawin deh kalau kayak begini."
Dia menjelaskan, semua itu baru untuk keperluan para pendamping pengantin pria dan wanita. Belum termasuk fasilitas untuk keluarga kedua belah pihak, pemberkatan, camilan, rias, liputan dan foto.
Tapi, setelah menikah, barulah si pengantin pria tadi menghubungi kembali sahabatnya itu untuk minta ketemuan.
Si sahabat berpikir mungkin ada persoalan bisnis yang hendak dibicarakan. Mereka akhirnya bertemu di kafe daerah Serpong, Tangerang Selatan.
Saat bertemu, wajah pengantin baru itu kusut. Dia hanya duduk tanpa memesan minuman.
"Dia mengatakan, 'gue pusing banget. Sudah berhari-hari gak bisa tidur. Hutang bank gue numpuk. Sekarang debt collector tiap hari ke rumah gue, ke rumah orangtua karena gagal bayar. Rumah gue KPR-nya juga sudah nunggak 6 bulan', begitu."
Akhirnya, kata sang sahabat, dia baru tahu bahwa bisnis temannya itu terdampak pandemi covid-19. Dia memaksa agar temannya itu memberitahu berapa jumlah utangnya.
"Hampir Rp 2 miliar bro, mungkin Rp 2,2 miliar, sudah gak mau hitungin."
Barulah saat pertemuan itu terbongkar semua seluk-beluk terkait pernikahan mewahnya dulu.
"Jadi ceritnaya, dia ada uang untuk nikah itu Rp 500 juta. Ya kurang dong, akhirnya dia pinjam di bank Rp 1,2 miliar. Dicicil 10 tahun, sebulannya kira-kira Rp 11 juta sampai Rp 13 juta."
Pada tahun 2019, memang sahabatnya itu masih bisa membayar cicilan. Tapi setelah ada pandemi covid-19, pembayarannya mulai macet.
"Setelah kesusahan bayar, dia mulai gesek tunai semua kartu kreditnya sampai mentok limit hampir Rp 300 juta sampai Rp 500 juta."
Sahabatnya itu melanjutkan, pada pertemuan itu berusaha menasihati dan menyemangati.
"Tapi dalam hati saya berbisik, makanlah itu gengsi. Makan tanah kau sekarang."
Kontan saja warganet mengecam sahabat lelaki tersebut. Mereka menilai, sang sahabat bukanlah teman sejati.
"Yang dicurhati jahat. Pas happy ikut happy banget. Giliran jatuh pura-pura baik kasih semangat, tapi dalam hatinya bersorak kawannya jatuh nyungsep," tulis @selyxxx.
"Pesan moral, carilah teman yang gak ngetawain pas lo lagi susah," @intanxxx.
"Pelajaran banget sih teman kayak begini," @rikaxxx.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Keanu Agl Pertama Kali Jadi MC Nikahan, Netizen: Kocak Banget
-
Celetukan Angga Yunanda di Lapor Pak Bikin Ketar-ketir, Netizen: Kusebut Dia Tampan dan Pemberani
-
Sweet Revenge! Mempelai Pria Putar Video Perselingkuhan Pengantin Wanita saat Resepsi
-
Viral, Ulah Peserta Lomba Pecah Air Ini Bikin Panitia 17an Ketar-ketir
-
Video Viral Bule Aniaya Cewek di Kawasan Sarinah: Saya Suaminya Jika Tak Bisa Fuxxing Lagi Saya Proses
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
7 Fakta Kebakaran Pasar Payakumbuh: Lebih 500 Toko dan Lapak Pedagang Ludes, Kerugian Rp 64 Miliar!
-
Kasus Polisi Tembak Polisi, Mantan Kabag Ops Polres Selatan Dituntut Hukuman Mati
-
Kerugian Kebakaran Pasar Payakumbuh Capai Rp 64 Miliar, Ratusan Pedagang Bakal Direlokasi
-
Polda Sumbar Cek Gudang Bulog, Pastikan Stok Pangan Aman hingga Akhir Tahun 2205
-
BRI Salurkan Rp1.137 Triliun untuk UMKM, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Grassroot