SuaraSumbar.id - Masyarakat Austria terkejut dan marah mendengar kabar seorang dokter tewas karena bunuh diri setelah menjadi bulan-bulanan kelompok antivaksin.
Lonceng Katedral St. Stephen di Wina dibunyikan untuk mengenang Lisa-Maria Kellermayr hari Senin (8/8/2022). Ratusan orang menggelar aksi solidaritas di luar gereja, setelah dokter berusia 36 tahun itu ditemukan meninggal dunia di tempat praktiknya 29 Juli lalu.
Ia telah lama menjadi target ancaman pembunuhan karena kritik yang disampaikannya terhadap unjuk rasa anti-lockdown yang meluas di negara itu tahun 2021.
Hasil autopsi memastikan bahwa Kellermayr mengakhiri hidupnya sendiri, demikian dikutip dari Suara.com.
Baca Juga: Tak Tahan Dibully Kelompok Antivaksin, Dokter Austria Bunuh Diri
Masyarakat Austria amat terpolarisasi terkait masalah pembatasan akibat Covid-19, khususnya soal kebijakan pemerintah yang mewajibkan vaksinasi – yang pada akhirnya dibatalkan.
Kellermayr – yang kliniknya terletak di wilayah Austria utara, di mana tingkat vaksinasi tergolong rendah – seringkali mengeluhkan perundungan yang dialaminya.
“Selama lebih dari tujuh bulan, kami telah menerima ancaman pembunuhan dari mereka yang menentang langkah-langkah pembatasan COVID-19 dan vaksinasi,” tulisnya suatu waktu, sambil membagikan sebuah pesan dari seorang pengguna internet yang mengatakan bahwa mereka akan berpura-pura menjadi pasiennya agar bisa menyerang ia dan staf kliniknya.
Ia menuturkan bahwa dirinya telah “mengeluarkan lebih dari 100.000 euro” (sekitar Rp 1,5 miliar) untuk langkah-langkah pengamanan bagi pasiennya dan hampir bangkrut.
Kemudian, pada akhir Juni, Kellermayr mengumumkan melalui situs we profesionalnya bahwa dirinya tidak akan menerima pasien sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Diterpa Isu Kekerasan Seksual, Perdana Menteri Australia Scott Morrison Minta Maaf
Daniel Landau, yang mengadakan aksi solidaritas dan penghormatan bagi mendiang di Wina, mengatakan bahwa Kellermayr menjadi penyendiri selama beberapa minggu.
“Ia tidak berani meninggalkan kantornya," kata Landau kepada AFP.
Sabtu lalu (6/8), ketua asosiasi dokter Austria, Johanner Steinhart, mengatakan bahwa meskipun perilaku agresif terhadap tenaga kesehatan sudah sering terjadi, namun perdebatan soal COVID-19 dan masalah vaksin “memicu dan memperparah” agresi tersebut.
Pihak kepolisian, yang sebelumnya sempat menyebut Kellermayr mengeksploitasi situasi untuk mendapat perhatian, berkukuh mereka telah melakukan segalanya untuk melindunginya.
Kejaksaan setempat juga menolak gagasan bahwa mereka masih bisa berbuat lebih banyak. (Sumber: VOA)
Catatan Redaksi:
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri,segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Berita Terkait
-
PM Prancis Bilang Mewajibkan Vaksinasi Covid Malah Tidak Membantu
-
Pendemo Anti-Vaksin Ngamuk, Serang Dan Bakar Rumah Anggota Parlemen
-
Horornya Gerakan Antivaksin di Prancis, Rumah Anggota DPR Diserang Pengunjuk Rasa
-
Tokoh Antivaksin Meninggal Akibat Covid-19, PKL Malioboro Sisi Timur Ngotot Tolak Relokasi
-
Sempat Menentang Vaksinasi, Tokoh Antivaksin di Australia Meninggal Akibat Covid-19
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
-
Perbandingan Spesifikasi iQOO Z10 vs Infinix GT 30 Pro, Duel HP Gaming 4 Jutaan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Here We Go! Ole Romeny Cs Main di Piala Presiden 2025: Ini Jadwalnya
Terkini
-
Kronologi Penemuan Janin di Kawasan Gunung Padang, Ini Penjelasan Polisi
-
Rekam Jejak Isa Warps, Penyerang Naturalisasi Timnas Putri Indonesia, Nenek Moyangnya Orang Padang!
-
2 Jemaah Haji Asal Tanah Datar Meninggal Dunia di Tanah Suci
-
Geger Wanita Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Jondul Rawang Padang, Sendirian Tinggal di Rumah!
-
Daftar 8 Link DANA Kaget Resmi 10 Juni 2025, Ambil Saldo Gratismu Sebelum Kehabisan!