SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) melepasliarkan dua ekor Beruk Mentawai ke Taman Wisata Alam (TWA) Saibi Sarabua, Siberut, Kepulauan Mentawai.
Kedua satwa liar dilindungi jenis Bokkoi atau Macaca Siberu itu berjenis kelamin jantan. Satwa itu dilepaskan pada Minggu (24/7/2022).
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan, pelepasan liar ini dalam rangka Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2022.
"Kedua satwa tersebut merupakan hasil penyerahan dari masyarakat di kota Padang," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: Pria Ini Cabuli Anak Tiri hingga Melahirkan, Begini Endingnya
Menurutnya, kedua satwa langka tersebut telah menjalani proses rehabilitasi dan habituasi sekitar 5 tahun.
"Sesuai dengan data medis serta pengamatan perilaku dan sifat liarnya, maka kedua Bokkoi sudah layak untuk dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya di Siberut," jelas Ardi.
"Mengutip pernyataan Prof. Endang Sukara, dari LIPI/BRIN bahwa Kepuluan Mentawai sangat unik karena terpisah dengan Sumatera daratan hampir satu juta tahun lalu sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda dari pulau Sumatera yang paling mencolok adalah adanya 4 primata yang endemik di Mentawai dimana salah satunya Bokkoi," katanya lagi.
Menurutnya, Beruk Bokkoi sangat berbeda dengan Beruk Sumatera baik dari warna rambut maupun ukurannya.
"Rambut bokkoi berwarna cokelat gelap pada bagian belakang sedangkan pada bagian leher, bahu dan bagian bawah berwarna cokelat pucat. Kaki berwarna coklat. Perbedaan Bokkoi dengan beruk jenis lain terletak pada rambut bagian pipi dan mahkota. Bagian pipi Bokkoi berwarna lebih gelap daripada beruk lainnya, mahkota bokoi berwarna cokelat, rambut pada dahi lebih panjang. Bokkoi memiliki kantong pipi yang terlihat jelas.Punggung dan tangannya sering digunakan untuk membawa makanan," jelasnya.
Dia juga mengungkapkan Bokoi bersifat diurnal, arboreal dan terestrial. Lebih banyak di tanah, sesekali berada di kanopi bawah. Pakannya terdiri dari Buah dan biji-bijian :73.8%, hewan kecil (serangga, anak burung, kepiting, rayap): 12.2 %, Daun-daunan ; 5.4%, Tunas-tunasan : 3%. Hidup dari pantai hingga pegunungan dengan hidup berkelompok terdiri dari 15-40 individu. Panjang badan jantan dewasa antara 49-56 cm dengan berat badan 6-14,5 kg, sedangkan untuk betina lebih kecil dari ukuran jantan.
Berita Terkait
-
PT KAI Datangkan 12 Unit Kereta Baru untuk Perkuat KA Pariaman Ekspres
-
Kulineran di Pariaman? Ini 4 Kuliner Andalan yang Harus Dicicipi!
-
Melihat Proses Evakuasi Harimau Sumatera Pemakan Ternak di Agam
-
Jadwal Buka Puasa Kota Padang Hari Ini, 8 Maret 2025
-
Mudik Lebaran Gratis 2025 ke Sumbar Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Kapan Tol Padang-Sicincin Beroperasi Penuh? Ini Jawabannya
-
DANA Kaget 18 April 2025: Siapa Cepat Dia Dapat, Klaim Saldo Gratis Sekarang!
-
Wacana Sumatera Barat Jadi Daerah Istimewa Minangkabau Menguat Lagi, Ini Alasan dan Dasarnya!
-
Daftar 5 Patahan Aktif Berpotensi Picu Gempa Dahsyat di Sumatera Barat, Ini Peringatan BMKG!
-
Rahasia Klaim DANA Kaget Terbukti! Ini Link Aman dan Tips Dapat Saldo DANA Gratis 17 April 2025