SuaraSumbar.id - Presiden Timor Leste José Ramos Horta mencalonkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai kandidat peraih nobel perdamaian. Menurutnya, kedua organisasi Islam itu berperan penting dalam menyuarakan perdamaian dunia.
"Dua organisasi ini sangat layak mendapatkan nobel perdamaian. Saya melihat sejak dahulu NU dan Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dalam menyuarakan perdamaian,” kata Ramos Horta saat memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan persahabatan di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rabu (20/7/2022).
Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf mengapresiasi atas rencana pencalonan tersebut. Hal itu merupakan suatu kehormatan sekaligus momen yang luar biasa bagi NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia.
Sebelumnya, pada tahun 2021, kata Gus Yahya, sapaan akrab K.H. Yahya Cholil Staquf, Presiden Ramos Horta telah mencalonkan NU untuk meraih nobel perdamaian.
"Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa Presiden Ramos Horta telah mencalonkan NU untuk nobel perdamaian pada tahun lalu dan dia ingin mencalonkannya lagi. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami semua," ucapnya.
Di samping itu, lanjut Gus Yahya, Presiden Ramos Horta juga mencalonkan PBNU untuk bergabung ke dalam Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) serta menjadi calon peraih Zayed Award for Human Fraternity.
Zayed Award for Human Fraternity merupakan suatu penghargaan global independen yang mengakui individu ataupun organisasi berkontribusi besar bagi kemajuan manusia dan kehidupan yang damai.
Presiden Ramos Horta beserta rombongan tiba di Gedung PBNU sekitar pukul 09.05 WIB. Dalam kunjungannya yang merupakan kunjungan persahabatan antara Timor Leste dan PBNU itu, Horta disambut langsung oleh Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf. Selanjutnya, mereka masuk ke dalam Gedung PBNU untuk melakukan pertemuan tertutup.
Dalam pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu membahas beberapa hal, seperti rencana kerja sama Timor Leste dengan PBNU untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemanusiaan. Di samping itu, PBNU juga mengundang Timor Lester untuk menghadiri pertemuan Religion of Twenty (G20) di Bali pada tanggal 2 dan 3 November. (Antara)
Baca Juga: Alasan Presiden Ramos Horta Sebut NU Dan Muhammadiyah Kandidat Kuat Peraih Nobel Perdamaian
Berita Terkait
-
Inilah Hasil Pertemuan Bilateral Jokowi dan Presiden Timor Leste di Istana Bogor
-
Tiba di Indonesia, Jokowi Sambut Kunjungan Kenegaraan Presiden Timor Leste di Istana Bogor
-
Pemerintah Filipina Perintahkan Penutupan Rappler, Maria Ressa: Kami Menolak Menyerah pada Mereka
-
Peraih Nobel Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara oleh Junta Myanmar
-
Dmitry Muratov, Jurnalis Rusia Jual Medali Nobel Demi Bantu Anak-anak Korban Perang di Ukraina
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
Terkini
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!
-
Sumbar Lawan Karhutla: 10 Ton NaCl Diterbangkan BMKG untuk Hujan Buatan!
-
Galaxy Z Fold7 Hadir Lebih Tipis dan Tetap Kokoh Setelah Melewati Tes Uji 500 Ribu Kali Lipatan
-
Polda Sumbar Perketat Pengawasan Tol Padang-Sicincin, Kenapa?