SuaraSumbar.id - Sebuah Rumah Sakit di Selangor, Malaysia, menggunakan dua sistem robot untuk membantu melakukan operasi penggantian sendi pada pasien.
Sistem robot tersebut bekerja dengan cara serupa seperti global positioning system (GPS) pada kendaraan. Sistem itu mampu memberikan model tiga dimensi (3D) hasil pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) pada pasien sehingga memudahkan ahli bedah merencanakan prosedur sebelum operasi dan menentukan ukuran implan yang akurat.
Konsultan Ahli Bedah Ortopedi dan Artroplasti Sunway Medical Center Dr Chua Hwa Sen dalam keterangan tertulisnya, mengatakan dengan teknologi itu mereka dapat memastikan penempatan implan yang lebih akurat dan melakukan operasi yang sukses dengan efek invasif yang minimal.
Teknologi itu juga memungkinkan pasien mengalami lebih sedikit rasa sakit setelah operasi dan dapat pulih lebih cepat, katanya.
Menurut Dr Chua, pasien pertama penggantian pinggul bilateral dengan bantuan robot kini dapat bergerak dengan nyaman dan lebih sering, tanpa harus selalu bergantung pada anggota keluarga.
"Yang terpenting, dia tidak lagi mengalami rasa sakit dan tekanan pada persendiannya setelah berjalan jauh atau naik mobil," katanya, Senin (18/7/2022).
Teknologi cerdas dan adaptif itu, menurut Ahli Bedah Ortopedi, Antroplasti dan Trauma Sunway Medical Center Dr Shail Suresh, memungkinkan untuk mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi dan mengurangi ketidaksejajaran dalam operasi artroplasti lutut yang komprehensif jika dibandingkan dengan prosedur konvensional.
Pada dasarnya, tujuan operasi penggantian sendi komprehensif dengan bantuan robotika adalah mengurangi rasa sakit pasien.
Di antara manfaat yang dapat dilihat pada pasien selama masa pemulihan adalah jaringan parut yang berkurang, kehilangan darah yang minimal, dan pasien dapat kembali lebih cepat melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Kento Momota Jadi Sorotan, Viral usai Terciduk Dugem dan Peluk Wanita di Malaysia
"Jika dibandingkan dengan operasi konvensional minimal invasif, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka menganggap operasi dengan bantuan robot lebih aman, lebih efisien, tidak terlalu menyakitkan, dan memberikan hasil yang lebih baik setelah operasi, ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Juara Piala AFF U-19, Pelatih Malaysia Ingin Uji Tanding dengan Indonesia
-
Media Vietnam Tuding Timnas Malaysia Lakukan Pencurian Umur dalam Ajang Piala AFF U-19
-
Juara Piala AFF U-19 2022, Timnas Malaysia Dituding Curi Umur
-
Berapa Gaji TKI di Malaysia? RI Setop Kirim Tenaga Kerja ke Negeri Jiran
-
8 Potret Rumah Gen Halilintar, Masih Tetap Rapih Setelah 3 Tahun Ditinggal
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
5 Kesalahan Memilih Suplemen Vitamin D, Ini Temuan Ahli
-
Apa Bahaya Fanatik terhadap Mazhab? Hindari Taklid Buta
-
Tragedi Anak Bunuh Ayah Kandung di Agam Demi Uang Rp 13 Juta, Benarkah Gangguan Jiwa?
-
Kronologi Penangkapan 4 Terduga Teroris Pendukung ISIS di Sumbar-Sumut, Sebar Propaganda di Medsos!
-
Puluhan Siswa di Padang Panjang Diduga Keracunan MBG, Begini Respon Kadis