Video Viral Pria Gondrong Berdarah-darah Dipukuli karena Hina Allah dan Nabi Muhammad

SuaraSumbar.id - Seorang lelaki di Malaysia didatangi sejumlah orang karena dianggap menghina agama Islam. Pria tersebut lantas dipukuli hingga berdarah-darah.

Peristiwa tersebut terekam video amatir dan mendapat perhatian publik negeri jiran setelah diunggah ke Instagram oleh komedian beken Shahrol Shiro.

Dilihat SuaraSumbar.id pada akun Instagram Shahrol Shiro, video itu merekam seorang lelaki berambut gondrong dengan gaya rambut 'skin dalam.'

Dari mulut lelaki itu, keluar darah segar. Luka menganga juga terlihat di tangan serta lututnya. Meski begitu, lelaki berperawakan tegap tersebut tetap tampak asyik menelepon via ponselnya.

Baca Juga: Terpopuler: Viral! Ikan Jenis Predator dari Sungai Amazon Ada Dua Ekor, Ridwan Kamil Unggah Video Ini

Sementara di hadapan lelaki tersebut, terdapat sejumlah orang yang tak tampak pada video. Tapi, video itu merekam jelas omongan orang-orang tersebut.

"Jangan sekali-kali agama kau buat mainan ya," kata seorang lelaki.

Sedangkan orang lainnya berkata, "Hei, orang apa kau? Hei, kenapa kau hina agama Islam?"

Melalui unggahan Shahrol di Instagram, ia tak menyangka isu penghinaan terhadap Islam semakin meningkat.

Tak hanya itu, aksi pria berambut gondrong tersebut seolah menguji kesabaran umat Islam atas penghinaan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT.

Baca Juga: Terpopuler: Pengakuan Bintang K-Pop yang Alih Profesi Jadi Artis Film Porno, Viral Aksi Pelecehan Seksual di KRL Bekasi

Berikut omongan lelaki berambut gondrong itu, sehingga sejumlah orang menggeruduk rumahnya:

Saya ingin Anda 'mencoba' saya. Karena saya berani mati. Temui dan bunuh, jangan banyak bicara.

Saya ingin bertanya kepada Muslim Melayu b*b*, Nabi Muhammad kamu sebenarnya kambing b*b*, Tuhan kamu b*b*. Islam Anda adalah c*l*k*s ** l.

Shahrol berharap, video yang ia unggah itu bisa menjadi pelajaran bagi siapa pun yang mencoba membuat agama sebagai mainan.

"Semoga dia belajar sesuatu dan menjadi penyebab perubahan menjadi lebih baik."

Kontributor : Rizky Islam