SuaraSumbar.id - Gelaran Pasar Seni Payakumbuh ditabuh Rabu (15/6/2022) besok. Pameran kuliner Minangkabau bertema ketahanan pangan dan ketahanan budaya ini akan meramaikan hari-hari masyarakat di Medan nan Bapaneh Ngalau Indah, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) hingga Jumat (15/6/2022) mendatang.
Pasar seni Payakumbuh ini nantinya berisi pameran ragam seni kuliner tradisional Minangkabau yang berhubungan dengan isu ketahanan pangan. Paling tidak, ada 20 jenis kuliner dari berbagai daerah di Sumbar akan meramaikan kegiatan tersebut.
Tak hanya pameran kuliner tradisional, Pasar Seni itu juga akan menampilkan seni pertunjukan tradisi yang berhubungan dengan ketahanan pangan dalam kebudayaan Minangkabau. Seperti pertunjukan Randai dan Ratok Suayan.
Kurator Pasar Seni Payakumbuh, Zuari Adbullah mengatakan, Minangkabau memiliki konsep ketahan pangan sendiri yang tampak dari tata letak Rumah Gadang.
Baca Juga: Menikmati Kelincahan Para Pandeka Minangkabau 'Beradu' di Galanggang Silek Tradisi
Menurutnya, ketahahan pangan sendiri merupakan salah satu isu penting yang tengah mendapat perhatian di nasional mau pun internasional. Terutama di masa-masa pandemi, ketahanan pangan mendapat perhatian lebih.
Lebih jauh dari itu, tradisi lokal dianggap bisa menjadi solusi atau sumber inspirasi untuk menghadapi ancaman krisis pangan di tingkat global saat ini.
“Sebagaimana yang tergambar pada arsitektur rumah gadang dengan segala kelengkapan. Sejak dari konsep bangunan dengan berbagai kajian yang sesuai dengan kondisi lingkungan, unsur seni dengan segala hiasan dan keindahan, berkaitan dengan ketahanan pangan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraSumbar.id, Selasa (14/6/2022).
“Sejak dari lumbuang hingga lasuang tempat menyimpan dan mengolah hasil pertanian, kolam dengan berbagai jenis ikan, sampai tanaman rempah dan rimpang sebagai bumbu masakan. Termasuk berbagai jenis obat-obatan. Semuanya tertata rapi dalam lingkungan rumah gadang,” sambung budayawan Minangkabau itu lagi.
Selain itu, menurutnya, konsep ketahanan pangan di Minangkabau juga terlihat dari bagaimana masyarakat Minangkabau memaknai tanah ulayat. Tanah ulayat telah diatur sedemikian rupa pemanfaatnnya demi menjamin ketersediaan pangan di masa-masa mendatang.
Baca Juga: Galanggang Silek Tradisi, Jalan Mengembalikan Identitas Budaya Minangkabau
Zuari melihat ketahanan pangan berbanding lurus dan saling berkaitan dengan ketahanan budaya. “Ketahanan pangan satu paket dengan kebudayaan minang. Tanpa ketahanan pangan, ketahanan budaya bisa goyang,” tambahnya.
Berita Terkait
-
Review Onde Mande, Drama Komedi yang Mengangkat Budaya Minangkabau
-
Oleh-oleh Khas Bali yang Bisa Dibawa Mudik Lebaran Beserta Tempat Belinya
-
Intip Produksi Lemang Tapai di Jakarta untuk Santapan Buka Puasa
-
Pasar Seni Pulang Kampung Nyok: Perayaan Kreativitas dan Keberlanjutan di Ashley Tanah Abang
-
Makna Warna Merah dan Emas di Minang, Busana Fuji buat Pernikahan Kakak Dinilai Saingi Pengantin
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
21 Orang Tewas Kecelakaan Selama Lebaran 2025 di Sumbar, 213 Orang Luka-luka!
-
Sukses Ekspor Berkat BRI, UMKM Asal Sidoarjo Raup Omzet Fantastis
-
BRI Bagikan Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025
-
Anggota Satpol PP Agam Dikeroyok Puluhan Orang Saat Bubarkan Orgen Tunggal, Kepala hingga Kaki Lebam
-
Aktivitas Vulkanik Gunung Talang Solok Meningkat, Badan Geologi Minta Masyarakat Waspada Longsor!