Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 30 Mei 2022 | 15:15 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui di kawasan GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5/2022). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

SuaraSumbar.id - PDIP mengaku tak khawatir dengan gencarnya manuver politik Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas partai politik pro Jokowi, yakni Golkar, PAN, dan PPP. Partai besutan Megawati Soerkarnoputri itu masih fokus memperkuat para kadernya di masing-masing daerah.

Hal itu dinyatakan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. "Tidak sama sekali (dengan perkembangan KIB) karena belajar dari pemilu sebelumnya kerja sama parpol tidak hanya didasarkan pada kesamaan ideologi, historis, platform partai, tapi nantinya mengerucut pada siapa calon presiden dan wakil presiden yang nantinya akan diusung," kata Hasto, dikutip dari Suara.com, Minggu (29/5/2022).

Dia menegaskan, bukan berarti PDIP tidak akan membuka pintu bagi partai lain untuk berkoalisi.

"Ruang untuk membangun kerja sama itu masih begitu besar dan PDIP tetap pada keyakinannya bahwa segala prioritas saat ini untuk rakyat," ujarnya.

Baca Juga: Partai Pro Jokowi Ramai-ramai Bikin Koalisi, Begini Respons PDIP

Sebelumnya, Ketua PKB Muhaimmin Iskandar alias Cak Imin menyatakan siap bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Partai Golkar, PPP, dan PAN dengan syarat mau mengusung dirinya sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Selain PKB, Ketum PAN Zulkifli Hasan juga mengajak PKS untuk bergabung bersama Koalisi Indonesia Bersatu menuju Pemilu 2024.

Kemudian baru-baru ini, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengajak PKS bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN dan PPP. Hal ini dilakukan agar Pilpres 2024 mendatang tidak hanya menghadirkan 2 pasangan calon seperti dua Pilpres sebelumnya.

Awalnya Zulkifli Hasan mengatakan, PAN sudah punya titik tengah dan jalan tengah yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Menurutnya, hal itu yang menyatukan semua sebagai bangsa.

Ia mengatakan, akhir-akhir ini justru bangsa Indonesia sedang pengap, salah satu penyebabnya karena pada Pilpres 2014 dan 2019 terakhir hanya memunculkan dua pasangan calon saja.

Baca Juga: PDIP Tak Khawatir Makin Banyak Parpol Lain Dekati Koalisi Indonesia Bersatu

"Karena Pilpres cuma dua pasang, masing-masing pendukung mati-matian membela kandidatnya dan meniadakan kandidat yang lain," ujar Zulhas ketika memberikan sambutan dalam Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2022).

Untuk itu, Zulhas menjelaskan mengapa Golkar, PAN dan PPP menghadirkan Koalisi Indonesia Bersatu. Ia berharap PKS juga bisa bersama dengan KIB atau paling tidak membentuk koalisi lain agar tak memunculkan dua paslon pada Pilpres 2024.

Load More