SuaraSumbar.id - Seekor ikan Hiu berukuran besar ditemukan mati terdampar di Pantai Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (24/5/2022).
Kepala BKSDA Sumatera Barat, Ardi mengatakan, ikan besar itu merupakan jenis Hiu Paus (Rhincodon typus). Hiu tersebut terjebak pukat milik masyarakat setempat.
"Hiu paus ini terdampar di pinggir pantai. Awalnya masyarakat mencoba menyelamatkan dengan mendorong ke tengah sungai, namun tidak berhasil dan akhirnya mati," ujar Ardi, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (25/5/2022).
Menurut Ardi, Hiu Paus dengan panjang 6 meter dan lebar 1,5 meter itu mengalami luka pada bagian mulut.
"Petugas BKSDA juga berkoordinasi dengan pemerintahan Nagari Salido, kepolisian, BPBD Pesisir Selatan dan BPSPL Padang," ujarnya.
Ardi mengatakan, terdapat pembagian kewenangan jenis hewan satwa liar yang dilindungi oleh BKSDA dan BPSPL. Namun, tujuannya sama-sama melindungi satwa liar.
Sementara itu, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang mengatakan peristiwa terdamparnya hiu paus di Pantai Kincie Salido merupakan kejadian pertama di tahun 2022.
"Peristiwa hiu paus terdampar hampir tiap tahun terjadi. Di tahun 2022 ini yang pertama," ujar Analis Konservasi BPSPL Padang, Hendrisman.
Berdasarkan data BPSPL Padang, hiu paus pernah terdampar di Batang Kapas, Pesisir Selatan pada 5 Januari 2015. Kemudian di Sungai Limau, Padang Pariaman pada 19 Mei 2015.
Baca Juga: Polda Sumbar Pakai Seri 3 Huruf Akhir di Pelat Nomor Kendaraan, Ini Alasannya
Pada tahun 2016, terdapat paus terdampar di Lengayang dam Batang Kapas, Pesisir Selatan pada 9 Agustus 2016.
Tahun 2019, tercatat ada tiga kejadian yaitu 7 Oktober, 19 Oktober, dan 19 November yang ketiganya di Batang Kapas, Pesisir Selatan.
"Tahun 2020 perisitiwa serupa juga terjadi pada 3 Juli di Sasak, Pasaman Barat. Selanjutnya 26 Oktober di Sutera, Pesisir Selatan. Dan 2021, pada 10 Oktober di Batang Kapas, Pesisir Selatan," ujar Hendrisman.
Menurut Hendrisman, hiu paus yang terdampar diduga karena perubahan cuaca yang ekstrem.
"Kita belum bisa memastikan sebabnya, bisa karena cuaca atau kemungkinan sakit," tutup Hendrisman.
Berita Terkait
-
Kasus Wabah PMK di Sumbar Kian Bertambah, Kambing Juga Terjangkit
-
Satu Lagi Kurir Sabu-sabu 41,4 Kg di Bukittinggi Diciduk di Jawa Tengah
-
Mahyeldi Ingatkan ASN Tak Boleh Kampungan
-
Tegas, Ketua DPRD Sumbar Desak Gubernur Pecat Kepsek yang Larang Siswa SMA Ujian Gegara Tak Bayar Uang Komite
-
Update Gempa 4,7 SR Kabupaten Agam Sumbar Senin Dini Hari, Apakah Ada Kerusakan?
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Ancaman Serangan Digital Mengintai Aktivis Sumbar, Ini Hasil Diskusi Publik AJI Padang dan INTERES
-
Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025, Wujud Komitmen BRI Perkuat Layanan
-
Indeks Pariwisata Halal Sumbar 2025 Meningkat versi IMTI, Ini Alasannya
-
Warga Sumbar Dilarang Makan Telur Penyu, Ini Alasannya
-
Padang Siapkan Tsunami Drill Skala Besar, 200 Ribu Warga Bakal Dilibatkan Ikut Simulasi Bencana!