SuaraSumbar.id - Sepasang suami istri di India mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap putra semata wayang dan istrinya.
Dalam tuntutannya, seperti dikutip dari Gulf News, Minggu (15/5/2022), Sanjeev Prasad Sinha dan istrinya Sadhana Prasad Sinha menuntut agar anak serta menantu mereka menghasilkan seorang cucu.
Kalau dalam setahun ke depan mereka tak kunjung memberikan cucu, maka putra dan menantunya dituntut membayar 50 Juta Rupee atau setara Rp 9,5 miliar.
"Kami sudah menghabiskan tabungan, termasuk untuk kursus pelatihan pilot anak kami. Pernikahan mereka 6 tahun silam di hotel bintang lima, dan bulan madu di Thailand juga memakai uang kami. Tapi kami tak pernah mendapat cucu," kata Sanjeev.
Sanjeev merupakan seorang pensiunan. Pada sisa hidupnya, Sanjeev menegaskan hanya ingin menimang cucu dari putra semata wayang mereka, yakni Sagar Sinha (35) serta menantunya Shubhangi Sinha (31).
"Kami membunuh impian kami untuk membesarkan putra kami," kata pasangan itu dalam petisi mereka. "Kami bahkan mengambil pinjaman 2 juta Rupee untuk pendidikannya."
"Tetapi terlepas dari semua upaya kami, putra saya dan istrinya telah menyebabkan siksaan mental dengan tidak memberi kami cucu. Masyarakat juga menanyai kami, menyebabkan rasa sakit lebih lanjut."
Pengacara mereka, Arvind Kumar Srivastava, mengatakan keluarga Sinha menghabiskan sekitar 25 juta Rupee untuk putra mereka sejak lahir.
Sekarang mereka ingin pembayaran kembali pengeluaran itu, dan tambahan 25 juta Rupee sebagai ganti rugi.
Baca Juga: Pedagang Buah Ini Mirip Presiden Jokowi, Pengunjung Sontak Bilang: Pak Turunkan Harga Minyak!
“Mereka menuntut uang karena kekejaman mental,” kata Srivastava kepada The National. “Adalah impian setiap orang tua untuk menjadi kakek-nenek. Mereka telah menunggu bertahun-tahun untuk menjadi kakek-nenek.
“Mereka telah berusaha meyakinkan putra dan istrinya tetapi mereka tidak mengindahkan tuntutan mereka. Mereka patah hati karena mereka akan mati tanpa melihat cucu mereka."
Srivastava mengatakan, pasangan itu mengajukan pembelaan Sabtu lalu dan kasus itu akan dibawa ke pengadilan di kota Dehradun pada 15 Mei.
India adalah masyarakat yang sebagian besar konservatif, dengan orang tua secara tradisional memiliki suara besar dalam kehidupan perkawinan dan profesional anak-anak mereka.
Penolakan untuk memenuhi harapan tentang pernikahan dan profesi dianggap tidak menghormati orang tua.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Pedagang Buah Ini Mirip Presiden Jokowi, Pengunjung Sontak Bilang: Pak Turunkan Harga Minyak!
-
CEK FAKTA: Benarkah Video yang Sedang Viral Perempuan Menjerit Kesakitan Mendapat Kekerasan dari Pria Ini?
-
Kurir Paket Selamatkan Pelanggan COD yang Hampir Kena Tipu Penjual Jam Tangan
-
Tonton Link Final Piala Thomas 2022 Indonesia Vs India, Sedang Berlangsung!
-
Televisi Error, Warganet Ini Tunjukkan Cara Unik Menyalakannya
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
Terkini
-
Jalur Utama Padang-Bukittingi via Lembah Anai Masih Ditutup Total, Sitinjau Lauik Akses Satu-satunya
-
Wapres Gibran Minta Prioritaskan Warga Rentan di Pengungsian Bencana Sumbar: Makan Tiga Kali Sehari!
-
Wakapolri Sebut Polda Sumbar Butuh Helikopter Sendiri, Angkut Logistik Saat Bencana Besar!
-
Gandeng Mahasiswa, PSI Gelar Trauma Healing Korban Banjir di Padang
-
169 Korban Banjir Bandang di Agam Ditemukan Meninggal Dunia, 86 Orang Hilang