Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 15 Mei 2022 | 13:14 WIB
Sejumlah hewan ternak di peternakan Kecamatan Meteseh, Kabupaten Semarang. [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraSumbar.id - Pemkab Pasaman Barat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) melakukan sejumlah tindakan guna mengantisipasi penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan ternak.

Kepala Dinas TPHP Pasaman Barat Doddy San Ismalil mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan sapi atau ternak lainnya yang terjangkit PMK.

"Namun kita minta seluruh peternak tetap waspada. Apalagi sekarang akan memasuki hari Raya Idul Adha," katanya melansir Antara, Minggu (15/5/2022).

Ia mengatakan, antisipasi perlu dilakukan karena di daerah Jawa Timur dan Aceh kasus PMK sudah merebak dan menjadi wabah.

Baca Juga: Terenyuh, Anak Ini Tidur di Dalam Gerobak Pecel Lele Dagangan Orangtuanya

Untuk itu, pihaknya melakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini sebagai berikut penutupan jalur pemasukan media pembawa, stamping out/ membasmi (jika terdeteksi).

Selain itu, pengawasan lalu lintas di check point, biosecurity (mencegah) dan dekontaminasi (pembersihan) jika ditemukan kasus.

Melakukan penelusuran dan surveilans (jika ditemukan kasus), KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) seluruh peternak dan pedagang serta perlakuan bagi produk hewan dan produk sampingannya.

"Kita telah menyiapkan tenaga dokter hewan dan paramedis kesehatan hewan di seluruh pusat kesehatan hewan untuk memeriksa seluruh ternak sapi, kerbau dan kambing," ujarnya.

Untuk pengawasan, pihaknya akan lebih meningkatkan pengawasan yang melibatkan semua unsur baik petugas peternakan maupun penyuluh pertanian yang ada di setiap kejorongan dan nagari.

Baca Juga: Tundukkan Chelsea Lewat Adu Penalti, Liverpool Juara Piala FA

Ia mengaku, saat ini populasi sapi tahun 2021 sebanyak 20.360 ekor, kerbau 1.119 ekor, dan kambing 13.877 ekor.

Load More