Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 13 Mei 2022 | 19:15 WIB
Masjid Terapung di Pantai Carocok, Painan, Pesisir Selatan. [Dok.Klikpositif.com]

SuaraSumbar.id - Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Selatan, Suhendri Zainal menanggapi video yang mempertanyakan apakah harus membayar uang masuk dan shalat di Masjid Terapung Samudera Ilahi di Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.

Dia menegaskan, uang retribusi bukanlah tarif untuk melaksanakan shalat, melainkan uang masuk ke kawasan wisata.

"Itu adalah retribusi masuk kawasan wisata. Namun pada waktu salat zuhur, asar dan jumat itu digratiskan untuk masuk," katanya, Jumat (13/5/2022).

Suhendri mengungkapkan alasan melakukan pemungutan retribusi di depan masjid, karena pihaknya belum melakukan pemaagaran untuk semua kawasan tersebut.

Baca Juga: Video Viral! Mau Salat di Masjid Terapung Carocok Painan Pessel Harus Bayar Rp 5 Ribu

"Untuk menghindari kebocoran pendapatan asli daerah (PAD), menghindari orang bisa menggendong melalui pintu-pintu tikus itu, di sana bisa kita tutup peluang sekalian bisa meningkatkan PAD," tuturnya.

Sebelumnya, video itu diunggah oleh seorang pengguna Facebook berakun Herdy Anto mengunggah sejumlah video yang merekam aksi pemungutan biaya karcis Rp 5000 kalau orang-orang ingin masuk ke area Masjid Terapung Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.

"Masuk masjid bayar bang?" kata seorang lelaki perekam video itu dalam bahasa Minang.

Lelaki yang duduk di meja tempat pembelian tiket membalaskan, "Kalau salat tidak bayar. Cuma karena ini (masjid) sudah masuk kawasan, ya bayar Rp 5000 satu orang. Kalau sudah bayar bebas."

Tapi kalau salat?"

Baca Juga: 4 Oknum ASN Pesisir Selatan Diduga Diamankan, 2 Ruangan di Kantor Bupati Dipasang Garis Polisi

"Salat ya gak bayar."

"Tapi bapak tadi bilang bayar Rp 5 ribu?"

"Bukan. Ini kan masuk kawasan, ya harus bayar."

"Iya, tapi kan pintu masuk (ke area masjid) kan cuma satu ini?"

Iya betul."

"Jadi bagaimana kalau mau masuk (masjid) gak bayar? Masjidnya kan di bagian belakang."

Mendapat pertanyaan itu, si petugas menegaskan, "Ini sudah perintah bupati."

Ada satu lelaki lain yang langsung memotong, "Begini pak, ini kan masjidnya masuk kawasan wisata."

Dia lantas meminta orang itu salat di masjid yang lain kalau tak mau membayar Rp 5 ribu. "Di situ ada musala pak."

Kontan saja unggahannya tersebut mendapat tanggapan banyak warganet. Tak jarang pula warganet yang menyebar ulang unggahan tersebut agar mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

"Pak bupati, mohon penjelasannya tentang tiket resmi untuk salat seperti yang dikatakan petugas tersebut," kata akun @gusxxx.

"Semoga saampai ke telinga bupatinya dan ada tindak lanjut," harap @fitrixxx.

"Bangun masjid bisa jadi cuan kini. Letakkan saja masjid di tempat wisata, sehari bisa ratusan juta. Kok begitu caranya," kata @suprixx.

Kontributor : B Rahmat

Load More