Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 10 Mei 2022 | 06:15 WIB
Elon Musk temui Luhut dan delegasi dalam pembahasan kerja sama dengan Indonesia perihal penyediaan dan pemprosesan Nikel sebagai bahan baku membuat Battery Cell yang berlandaskan ESG (Environment, Social dan Governance), Selasa (26/4/2022). [Instagram/anindyabakrie)

SuaraSumbar.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meyakini bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan CEO Tesla Inc. Elon Musk saat kunjungan kerja ke Amerika Serikat.

"Oh ya ketemu, kita lagi atur ketemunya mau di mana. Sekarang timnya Tesla ada di kantor saya sedang bicara. Tadi makan siang, nanti makan malam, besok ke lapangan, dan besok tinjau ke Morowali," kata Luhut, Senin (9/5/2022).

Presiden Jokowi memang dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus antara Para Pemimpin Negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Amerika Serikat yang akan berlangsung di Washington D.C. pada 12-13 Mei 2022.

"Tadi mereka sangat puas dengan data yang mereka dapat sampai hari ini," ungkap Luhut.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Undang Elon Musk ke Pangandaran, Bentuk Balasan Undangan Bos Tesla di Florida

Pada 26 April 2022 melalui akun Instagramnya, Luhut menceritakan pengalamannya bertemu Elon Musk di Pabrik Mobil Listrik Tesla.

Luhut mengaku telah menjalin komunikasi sejak dua tahun belakangan dengan Tesla. Luhut menyebut pemilik Twitter tersebut berminat untuk melakukan investasi terhadap industri nikel di Indonesia yang dinilai Elon Musk sangat menjanjikan untuk memasok bahan baku baterai mobil listrik.

Dalam unggahan tersebut, Luhut menyebut Presiden Jokowi akan mengunjungi SpaceX pada 14 Mei 2022.

Selain terkait Elon Musk, Luhut menyebut kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat Idul Fitri 1443 Hijriah dapat dinilai sukses.

"Ya sangat sukses bisa kita bilang, tapi kita tidak bisa jemawa dengan ini, 'anything could be happened'. Seperti di Amerika Serikat, kasusnya bisa tinggi tiba-tiba jadi 100 ribu kasus per hari," kata Luhut.

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Enam Arahan Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Salah Satunya Soal PPKM yang Terus Dilanjutkan

Hingga saat ini, Luhut menegaskan pemerintah tetap berhati-hati dalam membuat kebijakan PPKM termasuk di Jawa dan Bali.

"Kita menganjurkan untuk WFH 1-2 minggu ini. Pengaturan 50 persen atau berapa persen kita serahkan ke kantor masing-masing karena hampir 2 minggu kita begitu padat mobilitasnya, walau sampai saat ini belum lihat ada kenaikan, 2 minggu setelah ini baru kita tentukan," ungkap Luhut. (Antara)

Load More