Chandra Iswinarno
Kamis, 14 April 2022 | 13:18 WIB
Penjual pentol atau cilok di depan SMA Negeri 1 Mimika, Papua, dipukuli oleh polisi hingga bonyok. Meski begitu, bapak pedagang itu tetap tabah dan lanjut berjualan. [Instagram]

SuaraSumbar.id - Penjual pentol atau cilok di depan SMA Negeri 1 Mimika, Papua, dipukuli oleh polisi hingga bonyok. Meski begitu, bapak pedagang itu tetap tabah dan lanjut berjualan.

Sikap penjual cilok yang tabah tersebut memantik rasa simpati publik. Sebaliknya, warga mengecam aksi brutal aparat kepolisian tersebut.

Kasus itu terungkap dan menjadi buah bibir publik setelah video penganiayaan pedagang cilok itu viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 1 menit 46 detik itu, tampak bapak penjual cilok yang sedang berjualan di depan pagar sekolah tengah bercakap-cakap dengan dua orang lelaki.

Penjual pentol atau cilok di depan SMA Negeri 1 Mimika, Papua, dipukuli oleh polisi hingga bonyok. Meski begitu, bapak pedagang itu tetap tabah dan lanjut berjualan. [Instagram]

Dua lelaki itu turun dari mobil minibus yang terparkir di depan penjual cilok.

Salah satu lelaki itu, yang berkaos kutang hitam tampak jengkel dan berjalan langsung ke penjual cilok.

Lelaki itu berusaha memukul pedagang cilok tapi dihalang-halangi seorang lelaki yang berada di dekat bapak pedagang.

Pelaku lantas menyuruh sejumlah orang yang ada di dekat pedagang itu untuk masuk ke dalam mobil. Dia lantas marah serta memukul wajah pedagang cilok.

Penjual pentol atau cilok di depan SMA Negeri 1 Mimika, Papua, dipukuli oleh polisi hingga bonyok. Meski begitu, bapak pedagang itu tetap tabah dan lanjut berjualan. [Instagram]

Berdasarkan informasi, peristiwa tersebut terjadi di depan SMA Negeri 1 Mimika, Jalan Yos Sudarso, Timika, pukul 10.00 WIT.

Baca Juga: Meski Bonyok Dihajar Oknum Polisi yang Mabuk, Pedagang Pentol Ini Tetap Mengais Rezeki, Publik Dibuat Terenyuh

Nurhadi, anggota Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu alias KKJB Mimika, mengakui adanya peristiwa tersebut.

"Dia anggota KKJB, namanya Taman. Setelah kejadian itu, saya bawa dia melapor ke Polres Timika," kata Nurhadi, Rabu (13/4/2022).

Penganiayaan itu bermula dari pelaku ingin membeli cilok seharga Rp 20 ribu.

Brigadir AK yang aniaya penjual pentol atau cilok di depan SMA Negeri 1 Mimika, Papua. [dokumentasi]

Taman lantas meminta lelaki yang ternyata polisi itu untuk sabar menunggu. Sebab, Taman sedang memenuhi permintaan para siswa yang lebih dulu memesan.

Karena tak mau disuruh menunggu, oknum polisi itu langsung turun dari mobil dan memukul Taman.

Selang sehari, Kamis (14/4), kembali viral video kondisi Taman yang masih memar-memar pada mukanya tapi tetap berjualan.

Load More