Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 06 Februari 2022 | 09:15 WIB
Ilustrasi kedalaman sumur (Pixabay/mh-grafik)

SuaraSumbar.id - Seorang bocah bernama Rayan di Maroko, terjebak dalam sumur sedalam 32 meter. Butuh waktu 4 hari lamanya mengevakuasi korban yang akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Berbagai kendala ditemukan tim penyelamatan dalam mengevakuasi Rayan. Informasi yang dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Minggu (6/2/2022), Rayan terjatuh ke dalam sumur sempit milik sang ayah saat tengah bermain di luar rumah. Ia terjebak di kedalaman 32 meter.

Orang tuanya menemukan Rayan saat mendengar suaranya dan melihatnya dengan bantuan senter. Mulanya, Rayan berusaha diselamatkan dengan tali, namun upaya ini gagal. Alhasil, keluarga meminta bantuan emergency.

Tak hanya itu, usaha untuk menyelematkan Rayan dengan masuk ke dalam sumur juga gagal karena lebar sumur yang semakin sempit ke bawah.

Baca Juga: Warga Dibuat Geger, Petani di Sumut Tewas Tergantung di Sumur Tua

Sehari setelah itu, pihak berwenang akhirnya mendatangkan bulldozer untuk menggali lubang secara paralel dari sumur tempat Rayan terjebak. Mereka berniat membuat lubang yang secara horizontal terhubung dengan titik di mana Rayan terperangkap.

Sayangnya, kondisi tanah di wilayah tersebut membuat tim penolong kesulitan. Mereka harus bekerja secara perlahan lantaran khawatir jika batu atau serpihan tanah dapat terjatuh dan membahayakan tim penyelamat, ataupun mengancam nyawa Rayan sendiri.

Akhirnya, sebuah tim komite dibuat untuk mengawasi operasi ini. Mereka terdiri dari ahli topografi, otoritas lokal, profesional medis, hingga personel perlindungan sipil.

Insiden ini pun mulai viral di jagat maya, khususnya Twitter. Tagar #SaveRayan menjadi trending, lengkap dengan berbagai foto dan video yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan sang bocah.

Pihak otoritas memberikan oksigen, makanan, serta minuman untuk Rayan.

Baca Juga: Tercebur ke Dalam Sumur, Seorang Perempuan Asal Pandak Bantul Ditemukan Tewas

Usaha penggalian sedalam 32 meter terus dilakukan dengan bantuan alat berat. Pada tahap ini, tim medis, ambulans, dan helikopter dipersiapkan untuk berjaga-jaga guna memberikan Rayan penanganan medis.

Rumah sakit lokal juga diberi tahu untuk bersiap menerima kedatangan Rayan begitu sudah berhasil diselamatkan.

Hingga sore, tim penyelamat telah berhasil menggali lubang sedalam 22 meter. Operasi penggalian sendiri beberapa kali harus terhenti saat malam, mengingat lungsuran tanah berpotensi membahayakan kru dan Rayan.

Pada hari keempat, tim berhasil menggali lubang sedalam 32 meter. Mereka pun bersiap untuk menggali lubang secara horizontal untuk terubungan dengan Rayan. Insiden ini semakin dilirik oleh banyak pihak.

Pengusaha Arab Saudi, Houssain Mohammed Hijaz, menjanjikan orang tua Rayan umrah gratis, beserta tiket pesawat dan penginapan selama di Mekah. Begitu pula halnya dengan perusahaan Stockholm Precision Tools yang mengaku siap menyediakan berbagai fasilitas terkait upaya penyelamatan Rayan.

Sabtu, 5 Februari 2022, tim penyelamat hanya berjarak beberapa inci lagi dari titik Rayan terjatuh. Menurut pihak setempat, tahapan akhir dari misi penyelamatan ini merupakan tahap yang paling berbahaya dengan resiko tanah ambles.

Namun Tuhan berkehendak lain. Dilansir dari BBC, pihak Kerajaan Maroko telah sceara resmi mengumumkan bahwa Ryan ditemukan meninggal dunia oleh tim penyelamat.

"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," ungkap pihak kerajaan.

Load More