Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 06 Januari 2022 | 08:05 WIB
Ferdinand Hutahaean [Foto: Suara.com]

SuaraSumbar.id - Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI Pusat, Anwar Abbas, juga mengomentari cuitan mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang menuliskan tentang "Allahmu lemah, Allahku kuat".

Menurut Anwar, apa yang disampaikan Ferdinand telah menyakiti hati umat Islam. Anwar Abbas menjelaskan, pernyataan Ferdinand sudah termasuk penghinaan. Sebab, isi kalimatnya terkesan sinis dan menyudutkan kepercayaan tertentu.

“Saya sangat menyesalkan sekali komentar sinis yang disampaikan oleh saudara Ferdinand Hutahaean yang menyatakan bahwa Allahmu ternyata lemah,” katanya, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Kamis (6/1/2022).

Anwar bertanya-tanya, mengapa Ferdinand tega menuliskan hal tersebut. Padahal, sejauh yang dia tahu, Ferdinand merupakan sosok yang kerap menyuarakan persatuan dan perdamaian antarkelompok yang berbeda.

Baca Juga: Spirit Doll atau Boneka Arwah Jadi Tren di Kalangan Artis, Simak Pandangan MUI

“Tetapi mengapa hal ini dia langgar dan lakukan sendiri ya? Sehingga hal ini tentu saja akan sangat menyakiti hati umat Islam,” tuturnya.

Kini, menurut Anwar, tak ada yang bisa Ferdinand lakukan, selain meminta maaf dengan tulus kepada pihak-pihak yang merasa tersakiti.

“Saya sangat mengimbau saudara Ferdinand Hutahaean untuk secara rendah hati meminta maaf kepada umat Islam agar pernyataannya tersebut tidak membuat gaduh negeri ini,” tegasnya.

Diketahui, sebelumnya, Ferdinand Hutahaean berpendapat, Tuhan yang maha segala semestinya tak perlu dibela manusia. Sebab, jika mendapat pembelaan, tandanya Dia lemah dan tak punya kuasa apapun.

“Kasihan sekali, Allahmu ternyata lemah (sehingga) harus dibela. Kalau aku sih, Allahku luar biasa, maha segalanya,” demikian isi cuitan Ferdinand yang kemudian menjadi viral.

Baca Juga: Motor Beli Cash Ditagih Debt Collector, Wali Kota Bekasi Punya Villa di Puncak Bogor

Bukan hanya maha besar, menurutnya, Tuhan yang dia sembah selalu menjadi pelindung dan pembelanya. Sehingga, kata dia, untuk apa membela Tuhan?

“Dia lah pembelaku selalu, dan Allahku tak harus dibela,” kata Ferdinand.

Berkat cuitan tersebut, Ferdinand mendapat hujatan dari berbagai pihak, baik rekan politisi, tokoh agama, dan masyarakat umum lainnya.

Load More