SuaraSumbar.id - Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, mengomentari soal pernikahan Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim dengan istrinya, Franka Franklin.
Seperti diketahui, Nadiem dan istrinya Franka merupakan pasangan beda agama. Nadiem merupakan seorang muslim, sementara istrinya beragama Kristiani.
Baru-baru ini, seorang warganet di Twitter pun menggambarkan indahnya perbedaan dan toleransi dari Nadiem Makarin dan Franka Franklin. Setiap bulan Ramadan, sang istri bangun pagi guna masak sahur untuk sang suami, serta menyiapkan menu berbuka puasa.
Sementara itu, Nadiem kerap mengantar sang istri ibadah ke gereja dan setiap akhir Desember Nadiem mengucapkan selamat Natal untuk istrinya.
Baca Juga: Pemerintah Tiadakan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Meme Beda Anak IPA da IPS Bermunculan
Dalam cuitannya, Mustofa Nahrawardaya menyebut menikah beda agama haram hukumnya. Jika nikah beda agama tetap dilakukan, maka si pelaku sama saja berzina seumur hidupnya.
“Dalam Islam, nikah beda agama itu haram. Jadi seumur hidupnya terhitung: zina” cuit Tofa di akun Twitternya, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Selasa (28/12/2021).
Cuitan Tofa itu lantas mendapat beragam reaksi dari sejumlah warganet di kolom balasan.
“Beda pendapat sah-sah saja, yg penting punya dasar dan bukti..ijtihad saja kalau punya hujjah meskipun salah masih dapat pahala 1..Agar saling mengkaji ilmu lebih dalam jangan membuat penghakiman & jangan berprasangka buruk,” kata salah satu warganet.
“Mereka yg berumah tangga napa lu yg rempong? Urus aja rumah tangga lu sendiri,” tulis yang lainnya.
Baca Juga: Mendikbudristek Bentuk Pokja Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
Komentar Mustofa juga mendapat kritikan warganet yang membandingkan dengan salah satu tokoh Muslim dunia.
"Ingat pemimpin Palestina Yasser Arafat yang istrinya seorang pemeluk agama Katolik," komentar warganet.
"Yang dilakukan Pak Mentri Pendidikan ini justru pluralis sejati," imbuh warganet lain.
"Humas Partai yang berasas Islam, jika memang pingin tampil sebagai payung umat, harusnya memiliki literatur fatwa yang beragam. MUI mengharamkan dengan dasar qaul mu’tamad. Namun, ada qaul lain (rajih) yang fatwanya beda; menghalalkan. Ini sih partai vonis, namanya," tulis warganet di retweet balasan.
"Contoh orang suka provokasi dengan dalil nih," timpal lainnya.
Cuitan yang diunggah pada Selasa (29/12/2021) itu mendapatkan ribuan like dan balasan tweet hingga ratusan kali.
Berita Terkait
-
Diumumkan saat Tahun Ajaran Baru, Abdul Mu'ti Rombak Sistem Pendidikan Era Nadiem?
-
Viral Siswa SMA Tak Bisa Jawab Soal Pembagian, Publik Ramai Salahkan Nadiem Makarim
-
Nadiem Makarim Berharap Keberlanjutan Kurikulum Merdeka, Netizen: Lebih Baik Tak Usah Berharap!
-
Jebolan UCB vs Harvard: Siapa Lebih Unggul Pimpin Pendidikan RI, Satryo Brodjonegoro atau Nadiem Makarim?
-
Tak Masuk Kabinet Prabowo Gegara "Kurikulum Merdeka" Gagal? Profesor Ini Sindir Nadiem: Kegagalan Terbesar Mulyono
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
48 TPS Pilkada 2024 di Agam Rawan Bencana, Ini Penjelasan Bawaslu
-
Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Desakan Ketua MPR RI
-
Soroti Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kompolnas: Perketat Tes Psikologi Personel Pegang Senjata!
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan