SuaraSumbar.id - Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12/2021) merusak sebanyak 346 rumah rusak. Selain itu, 770 warga kini mengungsi.
Data tersebut diungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 22.15 WIB, Selasa (14/12/2021).
Dikutip dari keterangan resmi BNPB pada Rabu (15/12/2021) dinihari, dari 346 rumah yang rusak, 134 berstatus rusak berat dan 212 rusak ringan.
Selain tempat tinggal penduduk, gempa juga merusak tiga gedung sekolah, dua tempat ibadah, satu rumah jabatan kepala desa dan satu pelabuhan.
Menurut BNPB, daerah yang paling banyak melaporkan kerusakan bangunan adalah Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Sebanyak 770 orang pengungsi dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Sikka, NTT. Rinciannya, 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, 150 orang di Gedung SIC dan 330 lainnya berdiam di aula rumah jabatan Bupati Sikka.
Sementara terkait korban jiwa, BNPB menyebut bahwa belum ada catatan tentang kematian akibat gempa tersebut. Namun, ada tujuh orang terluka yaitu enam warga Kabupaten Selayar dan seorang warga Kabupaten Manggarai, NTT.
Gempa bermagnitudo 7,4 di Flores Timur, yang sempat membuat BMKG mengeluarkan peringatan tsunami, berdampak ke sembilan kabupaten di NTT, tiga kabupaten/kota Sulawesi Selatan dan enam kabupaten Sulawesi Tenggara.
Sembilan kabupaten di NTT yaitu Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende dan Kabupaten Ngada.
Baca Juga: Setelah Gempa M 7,4 di Laut Flores NTT, BMKG Laporkan Ada 267 Gempa Susulan
Lalu di Sulawesi Selatan ada Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba dan Kota Makassar. Terakhir, di Sulawesi Tenggara, ada Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Wakatobi.
Sampai Selasa (14/12) malam, BMKG mencatat 120 kali gempa susulan (aftershock) dan beberapa kali bermagnitudo lebih dari lima yaitu M 5.6 pada pukul 10.41 WIB, M 5.5 pada pukul 10.47 WIB, M 5.0 pada pukul 12.46, M 5.4 pada pukul 15.31 WIB dan M 5.2 pada pukul 15.57 WIB.
"Menyikapi rangkaian gempa bumi susulan itu, kami mengimbau kepada masyarakat khususnya di wilayah terdampak agar tidak panik tetapi tetap waspada. Masyarakat agar melihat kondisi rumah masing-masing. Jika terdapat kerusakan struktur seperti dinding retak terbuka, plafon atap bergeser dan tiang rumah rusak, sebaiknya jangan tinggal di rumah untuk sementara waktu. Warga dapat mengungsi ke rumah kerabat, saudara atau tempat evakuasi sementara yang didirikan instansi dan pemerintah setempat," ujar Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. (Antara)
Berita Terkait
-
Dampak Gempa NTT, Sejumlah Jalan Retak dan Bangunan Roboh di Kepulauan Selayar Sulsel
-
Peneliti BRIN: Gempa Larantuka Bukan Perulangan Dari Gempa-Tsunami di Flores 1992
-
Peringatan Dini Tsunami NTT Telah Dicabut, BPBD Sikka Imbau Warga Tetap Siaga
-
Warga NTT Diminta Waspada, Meski Peringatan Dini Tsunami Gempa Flores Berakhir
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Sumbar Waspada Gempa Megathrust, Kemenkes Ungkap Penyebab Korban Jiwa Berjatuhan Saat Bencana!
-
Peringati Hari Pelanggan, Direksi BRI Hadir Temui Nasabah di Sejumlah Wilayah Indonesia
-
3 Warga Sumbar Jadi Pekerja Migran Ilegal di Kamboja, Syarat Pulang Kampung Wajib Bayar Rp 180 Juta!
-
Menghidupkan Kesusastraan Sumbar Lewat MTN Sastra Padang 2025, Hadirkan Ratih Kumala hingga A Fuadi
-
Banjir Pasaman Rendam 20 Hektare Sawah Siap Tanam, Jembatan Darurat Hanyut!