SuaraSumbar.id - Mantan bek Sao Paulo, Flavio Donizete, pernah menjual medali Piala Dunia Antarklub demi membeli narkoba.
Donizete sempat digadang-gadang menjadi salah satu bek potensial. Pria kelahiran 1984 ini memulai karier sepakbolanya di Morumbi sebagai pemain muda.
Memasuki musim kedua, dia pindah ke Sao Paulo. Di sana, ia mencicipi kesuksesan dalam sejarah Sao Paulo.
Pada 2005, Donizete memenangi dua gelar yakni gelar Liga Brasil dan Copa Libertadores. Selain itu, pada tahun yang sama, Donizete termasuk dalam bagian tim yang menang atas Liverpool di Piala Dunia Antarklub.
Usai mengantongi medali, justru Donizete punya jalan lain. Dia menggunakan narkoba yang ia anggap akan membuat kariernya gemilang.
"Saya menjualnya untuk membeli narkoba. Saya menjualnya seharga 7000 reais (sekitar Rp 18 juta)," katanya, dikutip dari Suara.com, Minggu (7/11/2021).
"Ketika saya menjualnya, uang saya terima dan saya menghabiskan hampir semuanya untuk membeli kokaina. Pembelian pertama adalah 1.000 reais kokaina. Saya memakainya habis dalam dua hari. Semakin banyak yang yang saya miliki, semakin banyak narkoba yang saya ingin beli."
"Setelah saya menyentuh kokaina, saya kehilangan segalanya. Karena pada awalnya saya adalah pemakai biasa. Sampai akhirnya kecanduan, saya mulai kehilangan semua yang saya miliki. Semua uang yang saya tabung, saya gunakan untuk membeli narkoba. Saya benar-benar kecanduan. Pagi, siang dan malam saya harus memakai kokaina."
"Semua uang dalam rekening tabungan, harta benda saya, saya mulai kehilangan semuanya. Saya kehilangan segalanya, kecuali istri, anak dan keluarga, yang masih menemani saya sampai sekarang."
Setelah musim 2005, Donizete melewati berbagai masa pinjaman.Beberapa di antaranya bergabung bersama Portuguesa, America dan Nacional di Sao Paulo sebelum dilepas pada 2009 lalu.
Sekarang, berusia 36 tahun, Donizete sudah terbebas dari narkoba dan bekerja sebagai tukang kebun di kota Americana, pedalaman negara bagian Sao Paulo.
Ia masih bermimpi bisa kembali menjadi pemain sepakbola profesional, dan benar-benar menyesali masa kelamnya: "Penyesalan terbesar saya adalah pernah mencoba kokain. Itu menghancurkan saya."
[Kontributor: Kusuma Alan]
Berita Terkait
-
Prediksi Final Piala Dunia Antarklub 2025 Chelsea vs PSG: Maresca Ball Kontra Kolektivitas Enrique
-
Real Madrid Ganti Kepemilikan? Florentino Perez Buka Pintu untuk Investor Asing
-
Real Madrid Dibantai PSG, Xabi Alonso: Kita Mulai dari Nol
-
Jungkalkan Real Madrid, Luis Enrique Singgung Fans Barcelona
-
Digilas PSG, Kondisi Real Madrid Kritis Jelang Musim 2025/2026
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
5 Desain Kamar Tidur 3x4 Minimalis yang Estetik, Dijamin Nyaman Sekali!
-
10 Desain Rumah Minimalis 2 Lantai Tampak Depan, Cocok untuk Keluarga Modern!
-
5 Cara Tingkatkan Energi Saat Kurang Tidur, Dijamin Tetap Produktif!
-
Semen Padang FC Surati TNI Demi Ikram Algiffari Tetap Jadi Kiper Musim 2025-2026
-
10 Rekomendasi Cat Tembok Kamar Tidur Terbaik 2025, Warna Dinding Penting untuk Kenyamanan!