SuaraSumbar.id - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menyatakan, hingga saat ini, capaian vaksinasi di Ibu Kota Sumatera Barat (Sumbar) masih rendah, yakni masih berada di kisaran 40 persen.
Padahal, pemerintah pusat telah menetapkan batas minimal capaian vaksinasi di kisaran 45 persen. Lantaran itu, Kota Padang sampai saat ini masih harus berada di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Hal tersebut disebabkan karena pencapaian vaksinasi Kota Padang masih rendah, yakni baru di angka 40 persen.
“Saat ini angka capaian vaksinasi kita di Padang sebesar 40 persen lebih. Sedangkan Pemerintah Pusat telah menetapkan batas minimal capaian vaksinasi sebesar 45 persen,” ungkap Penjabat Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Padang Arfian seperti dikutip Covesia.com-jaringan Suara.com, Rabu (6/10/2021).
Untuk mengejar target pemerintah pusat, pihaknya saat ini terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi.
Baca Juga: Kota Padang Masih PPKM Level 4, Pemkot Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Masih Ditunda
“Saat ini kegiatan vaksinasi dilakukan di berbagai tempat, termasuk di sentra-sentra vaksin yang sedang melakukan vaksin pada hari ini,” tutur Arfian.
Dikemukakannya, sebenarnya Kota Padang berada di level 3 PPKM. Namun, Pemerintah Pusat mengembalikan level Kota Padang ke level 4.
“Ini sesuai indikator yang ditetapkan Pemerintah Pusat, karena angka vaksinasi kita belum mencapai target rata-rata yang ditetapkan Pemerintah Pusat,” terangnya.
Selain itu, dia meminta semua warga bisa menyambangi sentra vaksinasi untuk mengejar angka pencapaian vaksinasi.
“Kami mengimbau kepada seluruh camat dan lurah untuk mengajak warganya agar segera melakukan vaksin,” katanya.
Baca Juga: Padang Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Meski PPKM Level 4
Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat, pada Senin (4/10/2021), mengumumkan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di luar Pulau Jawa-Bali sampai dua pekan mendatang atau terhitung hingga Senin (18/10/2021). Salah satunya adalah Kota Padang di Sumatera Barat.
Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto.
Kota Padang senditi termasuk dalam enam daerah di luar Pulau Jawa yang masih menerapkan PPKM level 4. Adapun lima daerah lainnya, yakni Pidie, Bangka, Banjarmasin, Bulungan, dan Tarakan.
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden, Airlangga mengemukakan 6 kota/kabupaten tersebut harus menjalani PPKM level 4 dikarenakan belum mencapai target ataupun testingnya yang masih terbatas.
"Atau ada sedikit kenaikan posivity rate walaupun level-level tersebut seluruhnya sudah lebih rendah dari level yang ada. Oleh karena itu kita tetap menetapkan bahwa enam kabupaten/kota tetap diberlakukan level 4," ujarnya.
Selain itu, dia menyampaikan hasil evaluasi dari pelaksanaan PPKM di luar Jawa-Bali. Mayoritas penyebaran kasus Covid-19 di sejumlah provinsi terus mengalami penurunan.
Airlangga mengungkapkan untuk Sumatera, rasio kesembuhan atau recovery rate-nya mencapai 96,78 persen, rasio kasus kematiannya 3,54 persen.
Sementara kasus aktifnya menurun 91,66 persen sejak 9 Agustus hingga 3 Oktober 2021.
Beralih ke Nusa Tenggara, recovery rate mencapai 96,78 persen, rasio kasus kematiannya 3,54 persen dan kasus aktif Covid-19 menurun 93,79 persen.
Kemudian Kalimantan, tercatat recovery rate-nya mencapai 95,11 persen, rasio kasus kematiannya 3,15 persen, dan penurunan kasus aktif Covid-19 mencapai 93,79 persen.
"Kalimantan recovery rate-nya 95,11 persen, fatality rate-nya 3,15 persen dengan penunuran (kasus aktif) 87,44 persen," ujarnya.
Sedangkan di Sulawesi, Airlangga menyebutkan recovery rate-nya mencapai 95,37 persen, kasus kematiannya 2,6 persen dan penurunan kasus aktif 88,68 persen.
Berita Terkait
-
Tragis! Siska Bocah 10 Tahun Derita Kanker Ganas Pasca Vaksinasi di Sekolah, Keluarga Minta Bantuan
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
-
Darurat Cacar Monyet, Berikut Gejala dan Cara Pencegahannya
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kecelakaan Beruntun di Lembah Anai, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Pemko Payakumbuh Gelar Program Pesantren Sekolah Selama Ramadan 2025
-
Bareskrim Polri dan Polda Sumbar Tangkap Kurir Ganja 74 Kg di Pasaman Barat
-
Kebakaran Lahan Sawit di Pesisir Selatan, Petani Diperkirakan Rugi Rp 100 Juta
-
Kronologi Bocah Tertembak Senapan Angin di Rumah Dinas Dokter, Ayah Korban Ungkap Kondisi Terkini