Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 16:46 WIB
Presiden Jokowi saat acara penyerahan sertifikat redistrubusi tanah objek Reforma Agraria di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

SuaraSumbar.id - Sebanyak 8 persen masyarakat percaya bahwa Presiden Joko Widodo adalah orang yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hasil tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Saiful Muzani Research dan Consulting (SMRC).

Survei tersebut dilakukan terhadap 1.220 responden dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 981. Survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling itu memiliki margin of error 3,19 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Manager Program SMRC, Saidiman Ahmad, menyampaikan para responden tersebut awalnya diberikan pertanyaan terkait dengan 'apakah pendapat yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo adalah orang Partai Komunis Indonesia (PKI) atau setidaknya terkait dengan PKI. Apakah ibu /bapak setuju atau tidak setuju pendapat itu?'.

Hasilnya mayoritas responden menyatakan tifak setuju dengan pendapat bahwa Presiden Jokowi adalah orang PKI atau terkait dengan PKI.

Baca Juga: SMRC: Cuma 8 Persen Masyarakat yang Percaya Isu Jokowi Orang PKI

"Mayoritas warga, 75 persen tidak setuju dengan pendapat yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo adalah orang Partai Komunis Indonesia (PKI) atau setidaknya terkait dengan PKI," kata Saidiman, dikutip dari Suara.com, Jumat (1/10/2021).

Namun ada juga yang menyatakan setuju dari pendapat tersebut, jumlahnya sendiri sebanyak 8 persen.

"Yang setuju 8 persen sementara yang tak menjawab 16 persen," tutur Saidiman.

Saidiman mengatakan, berdasarkan tren dalam darri 2017 sampai 2021 isu bahwa Jokowi orang PKI atau terkait dengan PKI tidak banyak direspon oleh warga. Kemudian yang percaya terhadap isu tersebut juga tidak banyak berubah hanya berkisar 3 sampai 8 persen.

Untuk diketahui, para responden dalam survei ini diwawancarai secara langsung tatap muka oleh pewawancara terlatih. Qualitiy kontrol terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel supervisor.

Baca Juga: Survei SMRC: Mayoritas Publik Tak Setuju dengan Isu PKI Sedang Bangkit

Load More